rara0894

All about TaeTiSeo and GG

[Translate Project] That Evil Midget (Oneshoot)

35 Comments

Author : Tippanyoung

Translator : Hireon

Cast : Kim Taeyeon X Tiffany Hwang

Genre : Yuri (GirlxGirl), Fluff, Romance

Original Link : https://www.asianfanfics.com/story/view/1143106

Tiffany sedang berjalan di sekitar taman hiburan dengan memakai topi dan maskernya, dengan harapan tidak akan ada yang mengenalinya. Waktu itu tidaklah pagi, tetapi sedikit petang. Hari akan segera berubah menjadi malam. Tiffany merasa lega saat orang-orang di sana ternyata lebih sedikit dari apa yang dia pikirkan. Ini cukup baginya untuk bersenang-senang dan bersantai tanpa ada orang yang berkerumun di sekitarnya, meneriakan namanya untuk meminta tanda tangan.

Tiffany berhenti berjalan ketika melihat sebuah restoran mewah di dekatnya. Dia lapar, sangat lapar. ada cukup banyak di sana, sebagian besar adalah orang sekeluarga. Dia berpikir mungkin mereka tidak akan mengenalinya karena popularitasnya lebih ke arah kaum remaja. Dia mengambil resiko dan berjalan menuju restoran. Baru saja dia akan masuk, seorang gadis kecil menghentikannya

“Uhm… permisi?” Tiffany mencoba untuk bicara dengan nada yang berbeda, hanya memastikan jika anak ini tidak mengenalinya.

“Minie minta maaf, tapi Minie tidak bisa membiarkanmu masuk ke dalam” Gadis itu mengatakan ketika mencoba untuk melihat ke arah Tiffany yang jauh lebih tinggi darinya.

Tiffany melihat apa gadis itu coba lakukan, jadi dia berlutut menyamakan tingginya.

“Kau lihat Minie-ah, unnie sangat lapar. Tolong biarkan unnie masuk?” Tiffany dan gadis itu berada di tingkat mata yang sama.

“Maaf unnie. Sekarang, restoran ini sudah dipesan. Oh! Omma bilang tidak boleh bicara dengan orang asing”

Tiffany menghembuskan napas tetapi mencoba lagi. “Tidak tidak, kita tidaklah asing. Namaku Tiff- maksudku Miyoung. Sekarang kamu tau namaku jadi kita adalah teman! Bisakah kamu bilang omma-mu jika di luar pintu ada unnie yang kelaparan?”

gadis itu tersentak dramatis, “Unnie, kamu M-M-Miyoung?!”

Tiffany mulai panik, dia lupa bahwa sebagian penggemarnya juga tahu nama aslinya.

“Unnie! Kita memiliki nama yang mirip, nama Minie adalah Miyeon!” gadis itu, Miyeon berseru. Dia sangat bersemangat tentang kenyataan bahwa Tiffany, seorang wanita cantik sepertinya juga memiliki nama yang hampir sama seperti miliknya.

Sekali lagi Tiffany menghela napasnya tetapi dalam kelegaan dengan tangan kanannya di dadanya.

Gadis itu membuka pintu dan menolehkan kepalanya pada Tiffany “Miyoung unnie, tunggu sini. Minnie akan membantumu”

Miyeon kemudian menghilang di sekerumunan keluarganya.

Tiffany memutuskan untuk menunggu gadis kecil itu jadi dia menyandarkan punggungnya ke dinding kaca, tepat di samping pintu. Dia berdoa, ia berdoa bahwa gadis itu berhasil dalam apapun yang dia ingin lakukan.

Ttok Ttok!

Sebuah suara ketukan di dekat telinganya membuat Tiffany berbalik badan. Miyeon, gadis kecil itu tepat ada di depannya, tetapi di balik kaca. Miyeon membuat gerakan tangan yang Tiffany tidak bisa mengerti. Tiffany mengangkat alisnya dan mengucapkan “Apa?” dan Miyeon pergi kepadanya dengan jengkel.

“Masuklah, Miyoung unnie!”

Tiffany senang. Dia mengikuti gadis itu ke dalam dan kepalanya tampak sedikit menunduk ke lantai. Dia tidak ingin seseorang meneriakan namanya. Baru saja dia hampir bertanya pada Miyeon kemana mereka akan pergi, Miyeon berteriak,

“Omma! Di disini”

Itu adalah saat ketika Tiffany melihat pelayan paling cantik di seluruh dunia.

Tiffany belum pernah melihat seorang wanita secantik itu sebelumnya. Dia telah melihat begitu banyak aktris cantik, tapi pelayan mungil berambut pirang ini sangatlah natural.

“Hai, kamu pasti Miyoung-unnie-yang-kelaparan seperti yang Minie katakan padaku?” pelayan itu bertanya padanya, tetapi dia terlalu sibuk mengamati pelayan itu.

“Miyoung-ssi? Hello?”

Tiffany di bawa kembali ke kenyataan.

“H-Huh…-Oh ! Ya!”

Tiffany, sang aktris, hanya tergagap.

“Well, hai! Maaf aku sedikit sibuk sekarang, jadi aku akan menyimpan  perkenalan diri untuk nanti. Bisakah kamu menunggu disini?”

Pelayan itu menunjukan wajah jika aku-sedang-terburu-buru namun dia masih sempat tersenyum pada Tiffany. Tiffany sudah sangat kelaparan tetapi ketika pelayan tersebut tersenyum padanya, dia hanya bisa mengangguk sebagai jawabannya.

**

Tiffany sedang menunggu dengan sabar meskipun lapar sudah dia rasakan sejak sejam yang lalu. Dia sudah terlambat dan manajernya menelepon beberapa kali untuk kembali ke rumah. Tiffany tidak akan menghiraukan manajernya saat ini, tidak ketika Tiffany bersama dengan pelayan pirang yang cantik.

“Miyoung-ssi!”

Di situ dia rupanya, rambut yang sebelumnya terikat sekarang terurai melewati bahu, leher bajunya tidak di kancingkan memamerkan tulang lehernya, dan dia tidak lagi mengenakan celemek hitam. Dia sekarang hanya dengan kemeja dan celana jeans-nya, seperti yang Tiffany sukai.

Pelayan membawa nampan berisi makanan yang berbau surgawi, bersama dengan dua gelas minuman.

“Hei… semoga kamu tidak keberatan makan seterlambat ini”

Pelayan itu tersenyum lebar.

Tiffany mengangguk cepat. Dia terlalu tertarik kepada pelayan untuk melihatnya. Pelayan itu menarik kursi dan duduk di depan Tiffany sebelum meletakan hidangan dan minuman di atas meja.

“Ngomong-ngomong, namaku Taeyeon. Kim Taeyeon dan aku pemilik restoran kecil ini”

Pelayan, tidak, pemilik restoran Taeyeon, berkata tersenyum pada Tiffany.

“Aku-aku Hwang Miyoung”

Tiffany tersenyum, tapi Taeyeon tidak bisa melihatnya.

“Miyoung-ssi… mengapa kamu pakai masker? Sakit?”

Tiffany melebarkan matanya tersadar. Dia bertanya pada dirinya sendiri apakah harus jujur atau bermain-main.

Tiffany memutuskan dengan yang tadi, dan jadi dia mengambil masker dan tersenyum lebar.

“Maaf, aku hanya bersembunyi.”

“O-Oh .. begitu”

Hanya Itu jawaban Taeyeon dan Tiffany harus mengakuinya, dia sedikit kecewa.

“Miyoung-ssi ..?”

Tiffany bergumam sebagai jawaban.

“Aku minta m-maaf tapi ya ampun, kamu begitu cantik! Dan kamu terlihat sedikit familiar .. mungkin aku pernah melihatmu di suatu tempat. Oh well.”

Taeyeon tertawa pada dirinya sendiri sementara Tiffany merasa pipinya memanas. Tiffany ikut tertawa, “Mungkin. Jangan merendahkan diri, Taeyeon-ssi dan tolong, panggil aku Tiffany. By the way, mari kita makan?”

Taeyeon mengangguk setuju tapi berhenti Tiffany setelah beberapa detik, “Tunggu, tinggalkan -ssi, panggil aku Taeyeon.”

Mereka saling tersenyum dan melanjutkan makan malam.

**

“Makanan yang sangat sempurna Taeyeon. Terima kasih untuk membiarkanku masuk, meskipun restoran sudah di reservasi untuk reuni keluarga besarmu.”

Tiffany sangat bersyukur, kalau bukan karena lapar, dia tidak akan bertemu gadis yang sedemikian cantik seusianya.

“Tidak, its fine, Tiffany. Maaf kamu harus menunggu selama berjam-jam hanya untuk bisa makan”

Tiffany menggeleng sambil tersenyum sebelum ia teringat sesuatu. Dia mengambil dompet dari tas tangannya, “Tidak, jangan merasa bersalah. Aku harus berterima kasih pada Miyeon karena memohon padamu untuk membiarkanku masuk. Ngomong-ngomong, berapa aku harus membayar?”

Taeyeon mendorong tangan Tiffany, mereka berdua tersentak percikan tiba-tiba di antara mereka, tapi Taeyeon menyepelekannya, “Hey hey, anggap ini sebagai traktiran dariku. Malahan kamu harus berterima kasih pada Miyeon”

“T-tapi ..-“

“Uh-uh, tidak ada tapi-tapian Tiffany.”

Tiffany menyerah dan meletakkan dompetnya kembali ke tasnya, “Kupikir aku harus. Di mana gadis kecil itu?”

“Dia sudah pulang ke rumah dengan keluargaku, dia ingin tetap di sini denganmu, tapi dia sudah kelelahan jadi aku meminta ibuku untuk mengajaknya sekalian.” Taeyeon tersenyum sambil memikirkan Miyeon.

Tiffany hanya memikirkan sesuatu yang sedang bermain di pikirannya beberapa waktu lalu, “Apakah Miyeon adikmu? Aku pikir karena namamu adalah Taeyeon ..”

Taeyeon tertawa, histeris.

“Gosh, tidak! Adikku adalah Hayeon. Miyeon dinamai seperti nama teman masa kecilku dulu, aku tidak ingat namanya .. Itu diawali dengan Mi-, tapi aku tidak ingat sisanya.”

Taeyeon tersenyum lebar, seakan dia ingin terus memberi tahu Tiffany ceritanya. Tiffany mengisyaratkan Taeyeon untuk melanjutkan ceritanya dengan tangannya,

“Kamu tahu, gadis dari masa kecilku itu begitu berarti banyak untukku. Dia sering di sekitar sini saat itu, aku sering mengikutinya kemanapun. Kau tahu, untuk mengacau. Aku sangat nakal saat itu.”

Taeyeon tertawa sendiri.

“Tapi dia pindah ke suatu tempat yang aku tidak akan pernah bisa pergi. aku tidak ingat kapan, itu sekitar, 16 tahun yang lalu? Aku hanya 10 tahun, sementara dia 9. Aku menyesal tidak menyatakan apa yang sebenarnya aku rasakan. Sebut saja itu cinta monyet, tapi aku benar-benar jatuh cinta. Perasaanku masih ada dan masih nyata”

Taeyeon tersenyum, wajahnya menunjukkan kesedihan.

“Kami memutuskan untuk menamai Miyeon seperti namaku, dan aku harus memutuskan nama Miyeon harus diawali dengan apa. Karena aku ingat nama gadis itu adalah Mi-, aku menggabungkan dengan namaku dan tadaaaa. Itulah cara kami mendapat nama Miyeon. Dia begitu gembira ketika dia tahu namamu karena itu terdengar mirip dengan miliknya. Ngomong-ngomong, itu terdengar mirip dengan teman masa kecilku … “

Taeyeon menggeleng untuk mengabaikan kecurigaanya.

“Oh! Maaf untuk membuang-buang waktumu. Aku sedikit terlalu bersemangat hehe.” Taeyeon menggaruk bagian belakang lehernya.

Tiffany tersenyum, “Tidak .. Tidak apa-apa. Cerita itu indah, tetapi jika Miyeon bukan adikmu lalu .. Siapa dia?”

“Oh? Dia putriku”

**

Setelah makan malam, Tiffany pulang ke rumah dalam kebingungan. Dia menyukai Taeyeon meskipun Taeyeon memiliki seorang anak perempuan. Nampaknya, Taeyeon mengadopsi Miyeon 7 tahun yang lalu ketika Taeyeon masih 19 tahun. Taeyeon telah berada di pikirannya untuk cukup lama sehingga Tiffany gagal tertidur. Tiffany memutuskan untuk mencoba tidur sekali lagi sebelum terdengar suara dari iPhone-nya.

Tiffany memeriksa ponselnya dan matanya melebar dalam hitungan detik.

Taeyeon

– Hello Nona Kelaparan! Ini Taeyeon.

Notifikasi berasal dari aplikasi Whatsapp-nya. Tiffany tersenyum lebar, dia senang bahwa dia telah mengirim sms tepat setelah makan malam yang tidak direncanakan itu.

– Hello! Aku tahu, aku menyimpan nomormu sebelumnya. Apa yang kamu lakukan saat ini, Taeyeon? Bukankah kamu seharusnya tidur sekarang?

Dalam satu detik, jawabannya sudah centang biru dan balasan dikirim dari sisi lain.

Taeyeon

– Oh .. Aku hanya bosan dan tidak punya seseorang untuk diajak bicara. Miyeon sudah tertidur hmm. Bagaimana denganmu? Kenapa kamu masih bangun?

Tiffany menjawab.

– Aku mau tidur barusan ketika kamu mengirim sms.. :p

Pesan Taeyeon datang tepat setelah Tiffany mengirim miliknya.

Taeyeon

– Oh noo, aku minta maaf! Kamu harus tidur sekarang. Sudah larut. Selamat malam, cantik! ^ – ^

Pipi Tiffany memerah karena sebuah teks sederhana.

– Selamat malam untuk kamu juga Taeyeon ❤

Dan Tiffany mengirim pesannya.

Tiffany tersenyum,

“YA TUHAN!”

Sebelum dia menjerit ketika dia menyadari emoji apa yang dia menulis tepat di samping nama Taeyeon. Dia panik, dia takut apa yang akan Taeyeon pikir tentang dia.

Baru saja dia akan meminta maaf atas kesalahannya, pesan lain muncul.

Taeyeon

– ❤

Itu cukup untuk mengirim terbang Tiffany ke dimensi lain.

**

Hari kemudian, Tiffany sedang bergerak di sekitar tempat tidurnya, masih tertidur. Dia senang bahwa dia bebas dari jadwalnya untuk hari ini, dia ingin tidur sepanjang hari.

Hingga sebuah telepon merubah pikirannya.

Bzzz.

Bzzz.

Bzz-

“Hm .. Hello ..?”

Tiffany menjawab dengan suara paling mengantuknya, sedikit kesal dengan orang yang berani membangunkannya di pagi itu.

“Hello~ Miyoung-unnie?”

“Huh ..? Miyeon?” Tiffany bertanya dalam kebingungan.

“Pagi unnie! Bangun bangun! Omma telah memberitahuku rencananya untuk mengajakmu keluar jadi- KIM MIYEON!”

“… Halo?”

“H-Halo? Maaf! Tolong abaikan apa yang Miyeon katakan. Dia mengatakan hal yang tidak-tidak!”

Itu membuat Tiffany tertawa, moodnya langsung tercerahkan.

“A-apa kamu ingin mengajakku keluar?”

“Aku-aku ..- Apakah kamu sibuk ..?”

“Tidak. Sebebas burung terbang untuk hari ini.”

“Kalau begitu, ingin untuk makan siang dan makan malam di apartemenku?”

“Aku sangat ingin!”

Tiffany tidak sengaja berkata dengan keras, menunjukkan kegembiraannya yang terlihat jelas karena ajakanya.

“Haha, begitu semangat? Well, tinggal beri aku alamatmu dan aku akan menjemputmu dalam 2 jam!”

“O-Oke! Aku akan pergi bersiap-siap sekarang. Sampai jumpa nanti Taetae!”

Tiffany membuat kesalahan lain, ia tidak sengaja memanggil Taeyeon dengan nama panggilan rahasia yang dia buat.

“Taetae? Apakah itu yang ka-“

Tiffany mengakhiri panggilan.

Dia mendesah dan memarahi dirinya sendiri karena melakukan tindakan memalukan tanpa sadar. Dia berdiri dan mengambil handuk sebelum dia pergi ke kamar mandi.

Ketika ia selesai, ia pergi ke lemarinya dan mengambil beberapa set pakaian. Menjadi seorang aktris, memiliki banyak pakaian bermerek mahal itu mudah bagi  Tiffany, tetapi menjadi seseorang yang akan keluar untuk kencan, memilih pakaian yang tepat tidak semudah bagaimana yang dia diharapkan.

Dia menghabiskan setengah jam memilih yang mana dengan yang mana, dan berakhir dengan mengenakan kemeja putih over-sized sederhana, celana jeans pink selutut dengan sepasang vans light pink sederhana. Dia membawa clutch bag putih kecil.

Tiffany memeriksa ponselnya untuk melihat jam dan menyadari bahwa Taeyeon telah mengiriminya pesan setelah panggilan singkat mereka.

Taeyeon

– Taetae? Benar-benar cute. Aku suka itu!

Tiffany tertawa malu-malu pada dirinya sendiri. Dia memutuskan untuk mengubah nama kontak Taeyeon sebelum mengirimi Taeyeon alamat apartemennya.

– Terserah. Btw, ini alamatku! *Masukin alamat rumah imajinasi*, tapi bisa jemput aku dari apartemen rumahku? Tepat di depan rumahku. Cukup beritahu penjaga di sana namamu, dia akan membiarkan kamu masuk. Aku akan jelaskan mengapa nanti!

Tiffany menekan kirim. Dia memeriksa waktu, ia masih memiliki 20 menit jadi dia merias dengan make up ringan di wajahnya.

Beberapa menit kemudian, Tiffany sudah siap. Berpakaian sangat cantik sementara matanya berbinar-binar.

Ding dong!

Ding dong!

“Aku datang!”

Tiffany bergegas ke pintu dan membukanya, rahangnya hampir jatuh sampai ke tanah.

“Hei…”

“T-Taeyeon .. Wow.”

Taeyeon mengenakan gaun putih sederhana dengan cardigan cokelat pasir. rambut pirangnya mengalir secara alami di tulang rusuknya. Tiffany kehilangan kata-kata, dia tidak pernah berpikir seseorang bisa begitu cantik.

Tiffany tersenyum, benar-benar tersenyum hingga eye-smile-nya muncul. Dia begitu menghargai kecantikan, apalagi yang natural.

“H-hai .. Tiffany. Kamu tampak c-cantik.”

Taeyeon sedikit tergagap, kedua pipinya  berwarna merah muda.

pipi Tiffany mengikuti Taeyeon.

“K-kamu juga. Taeyeon, kamu terlihat seperti selebriti!”

“Eh .. hehe. Well, shall we?

Tiffany mengangguk, tapi sebelum mereka pergi, ia mengambil sebuah payung besar dan turun dengan lift. Dia berbicara kepada penjaga mengenai dirinya yang akan pergi keluar, sehingga penjaga mengawal dirinya dan Taeyeon dengan aman ke mobil Taeyeon. Keduanya masuk mobil dan Taeyeon berbalik untuk melihat Tiffany dengan alis terangkat.

“Mengapa kita dikawal?”

Tiffany mendesah, “Taeyeon .. Apa kamu benar-benar tidak tahu aku?”

“Apa maksudmu?”

“Apa kamu tahu Tiffany Hwang? Orang yang memenangkan aktris terbaik 2016 di Korea Selatan?”

“Yah aku tahu dia, tapi aku hampir tidak pernah menonton tv, jadi …”

“Apa kamu kebetulan menyadari bahwa aku memperkenalkan namaku sebagai Hwang Miyoung, tapi aku memintamu untuk memanggilku Tiffany?”

“Ya ..? Oh! Namamu dan namanya- Oh my god.”

Oh my god  untukmu Taeyeon, kamu keluar dengan Tiffany Hwang.”

**

“Apa kamu masih marah padaku? Taeyeon?”

Tiffany bertanya untuk keenam kalinya.

“Taeyeon ..?”

Ketujuh.

“Please, jangan marah?”

Kedelapan, dan sudah cukup Tiffany.

“Taetae! Aku sangat menyesal .. Please, jangan marah padaku …..” Tiffany menangis palsu, dia membutuhkan perhatian Taeyeon. Taeyeon mengabaikannya sejak dia tahu Tiffany adalah Tiffany.

Taeyeon menghentikan mobil.

“T-Taetae? Apa kamu akan menendangku keluar dan meninggalkanku sendirian ..?”

Tiffany bertanya dengan dramatisnya, ia tersentak dan tangannya berada di pipinya.

Taeyeon berbalik untuk melihat Tiffany sebelum dia pergi keluar dari mobil dan berjalan menuju kursi penumpang. Dia membuka pintu untuk Tiffany dan menarik Tiffany.

“Kita sampai. Ayo!” Taeyeon tersenyum mempesona untuk Tiffany, yang meninggalkan Tiffany dalam kebingungan. Baru beberapa detik yang lalu, Taeyeon mengabaikannya, namun sekarang, Taeyeon adalah kembali menjadi dirinya sendiri. Bukannya dia keberatan, tapi itu sedikit aneh.

Tiffany memandang sekelilingnya dan dia berada di lingkungan tempat tinggal biasa, tapi entah bagaimana itu familiar baginya. Dia tidak ingin terlalu memikirkannya, jadi dia mengikuti Taeyeon ke sebuah rumah sederhana namun cantik.

“Kita akan makan siang dan makan malam di rumah orangtuaku hari ini. Aku ingin mengajakmu ke rumahku, tapi ibuku  tidak membolehkan.” Taeyeon tertawa dengan gugup.

Tiffany senang bahwa Taeyeon tidak marah padanya, minimal tidak lagi jadi dia mengangguk.

Mereka masuk dan Tiffany disambut oleh sepasang tangan kecil pada kakinya.

“Miyoung-unnie!”

Tiffany berlutut seperti bagaimana dia melakukannya ketika pertama kali bertemu Miyeon, “Hai Miyeon.”

Miyeon, yang sangat bersemangat untuk melihat unnie favoritnya, melingkari Tiffany dalam pelukan erat. Tiffany hanya bisa tertawa dan membalas pelukannya, sementara Taeyeon menatap pasangan itu kagum.

“Miyoung-unnie .. Kemarin, Miyeon melihatmu di TV. Omma langsung heboh ketika dia melihatmu. Aku tidak tahu kalau Miyoung-unnie adalah seorang aktris, makanya unnie begitu cwantik!” Miyeon menjelaskan.

Tiffany berbalik untuk Taeyeon yang menghindari tatapan mata Tiffany.

“Kamu tahu?” Tiffany bertanya tak percaya.

“Aku… Aku ..-“

“Omma terus mengatakan pada dirinya sendiri bahwa Miyoung-unnie yang di TV bukan dia yang kita temui di restoran-“

Taeyeon membungkam mulut Miyeon dengan tangannya dan tersenyum gugup pada Tiffany, yang tampaknya menyilangkan tangannya di dada.

“Aku minta maaf Tiffany .. aku hanya takut bahwa kamu tidak mau bergaul dengan keluarga seperti kami.”

Tiffany tersenyum kecil, “Dimaafkan.”

“Miyoung kamu bilang, Miyeon?

Suara seorang wanita tua ini memanggil nama Tiffany.

Tiffany, Taeyeon dan Miyeon beralih ke sumber suara.

“Hwang ..?”

Tiffany bingung tapi masih mengangguk.

“Hwang Miyoung? Stephanie Hwang Miyoung !? Ini aku, Mrs. Kim!”

Ibu Taeyeon bertanya, sedikit terlalu bersemangat.

“Ya ..? Bagaimana Anda tahu nama lengkap saya Mrs. Kim?” Tiffany menjawab kebingungan.

Oh my! Apakah kamu tidak ingat aku sayang? Taeyeon!”

Taeyeon berada dalam pikirannya sendiri, alisnya terhubung.

“Ibu apa yang kam-“

“Taeyeon! Ini adalah Miyoungie-mu! Putri Paman Hwang yang di belakang rumah taman favoritmu. Dia yang selalu kamu ceritakan, ingat?”

Kedua Taeyeon dan Tiffany saling memandang saling menyadari, mata mereka terbuka lebar dan jari-jari gemetar mengangkat menunjuk pada satu sama lain.

Oh. My. God.”

“Oh tidak…”

Taeyeon dan Tiffany berkata bersamaan.

Giliran Tiffany yang benar-benar shock.

“Cebol!?”

“Lembek!?”

Keduanya menunjuk jari mereka pada satu sama lain.

Taeyeon memiliki ekspresi sedih terpampang di wajahnya, “T-Tiffany ..”

What…”

Tiffany menjawab lemah. Dia benci bahwa Kim Taeyeon, orang yang membullynya setiap hari. Taeyeon selalu ada di sana untuk membullynya di setiap hal yang dia coba lakukan. Namun, Taeyeon selalu diam-diam peduli. Dia akan mengikuti Tiffany setiap kali Tiffany ingin pulang sehingga Tiffany bisa pulang dengan selamat. Taeyeon tidak pernah membiarkan anak laki-laki atau perempuan lain untuk membully Tiffany, dia mengklaim bahwa Tiffany hanya miliknya untuk dibully. bahkan kadang-kadang Taeyeon membagi Tiffany makanannya, ketika Tiffany melihatnya saat dia ingin meminta sedikit. Taeyeon selalu memiliki alasan mengapa dia melakukan itu, tapi dia tidak pernah mengakui alasan mengapa dia menjaga Tiffany di belakangnya.

Dan itulah yang membuat Tiffany takut. Walaupun Tiffany membenci Taeyeon, dia selalu akan membiarkan Taeyeon membully dirinya dan Tiffany tahu persis mengapa ia membiarkan Taeyeon melakukan itu.

Taeyeon adalah cinta pertamanya.

“Tiffany ..”

Taeyeon mendekati Tiffany, dengan matanya terkunci ke mata Tiffany.

“Kamu adalah dia .. k-kamu gadis yang aku ceritakan”

Taeyeon memindahkan tangannya,

“Seseorang yang membuatku menamai Miyeon seperti namanya”

Taeyeon menyelipkan tangannya di atas pinggang Tiffany.

“Seseorang yang sudah aku cari-cari sejak dia pindah.”

Taeyeon memeluknya, erat.

“Seseorang yang mencuri hatiku untuk pertama kalinya.”

Taeyeon melepaskan dan menatap mata Tiffany sekali lagi.

“Seseorang yang mengukir namanya hatiku.”

Taeyeon menempelkan dahinya ke Tiffany dan mengucapkan kata-kata yang membuat Tiffany tersipu,

“Seseorang yang aku berjanji pada diri sendiri sejak dia pindah untuk membuatnya menjadi milikku.”

Tiffany menarik diri dan menatap Taeyeon, tangannya pindah menangkup pipi Taeyeon.

“Seseorang yang aku berjanji pada diri sendiri untuk selalu mencintai dia.”

Taeyeon matanya berkaca-kaca, dia menutup matanya dengan sentuhan hangat Tiffany

Tiffany menariknya ke dalam pelukan hangat dan Taeyeon mencengkeram kemeja Tiffany.

“Aku tidak p-percaya bahwa itu kamu .. Tiffany Hwang yang aku sukai, adalah Miyoung yang aku cintai.”

Tiffany tersenyum, sebelum keduanya mengucapkan kata yang sama pada waktu yang sama.

“Dan aku tidak percaya aku jatuh cinta untuk orang yang sama lagi.”

“Cukup dengan dramanya, Taeyeon. Kemarilah dan makan Miyoung-shi!”

Ketika Mrs Kim menarik mereka, Miyeon mengambil keuntungan dan mengambil Tiffany jauh dari Taeyeon.

Taeyeon, mengetahui apa yang putri kecilnya sedang lakukan, dengan cepat dia berlari ke meja makan dan menarik kursi untuk Tiffany agar dia duduk di sampingnya.

“Pany? Sini. Duduk di sampingku.”

Taeyeon tersenyum penuh kemenangan pada Miyeon ketika Tiffany berjalan ke kursi yang ditarik olehnya.

“Miyoung-unnie ..? Mau kemana? Miyoung-unnie tidak mau duduk di samping Miyeon?”

Miyeon melakukan puppy aegyonya yang terkenal sambil pura-pura menangis. Like mother, like daughter.

“Ah .. Kamu harusnya bilang kalau mau duduk di sampingku, Miyeon.”

Tiffany bergegas ke Miyeon dan segera duduk di sampingnya.

“Ugh, Minie! Berhenti merusak hari-hariku!”

Taeyeon merengek kekanak-kanakan. Hal ini akan selalu terjadi setiap kali Taeyeon mengajak seorang gadis ke rumah. harinya akan hancur dan Taeyeon akan berakhir memarahi Miyeon, tetapi ketika Miyeon mengatakan bagaimana gadis-gadis itu tidak berarti untuknya, dia jadi tenang dan memeluk Miyeon untuk tidur. Namun kali ini, Miyeon tampak menyukai Tiffany lebih dari gadis-gadis sebelumnya.

Miyeon menjulurkan lidahnya keluar ke Taeyeon, “Maaf Taeng-Omma.”

Tiffany tertawa pada keduanya, itu menakjubkan bagaimana seorang ibu muda seperti Taeyeon bisa memiliki keluarga kecil namun bahagia hanya dengan dirinya, anak angkatnya Miyeon.

“Baiklah, hidangan yang disajikan. Serbu!”

Mrs.Kim tersenyum. Semua dari mereka mulai mencicipi setiap hidangan yang dimasak.

“Wow .. Mrs. Kim, ini luar biasa!”

Mrs.Kim dengan bangga menjawab, “Tentu saja, kami tidak akan menghidangkan makanan biasa untuk kekasih Taeyeon, bukan begitu?”

Uhukk!

Taeyeon tersedak makanannya.

“Omma!” Taeyeon berhenti makan untuk melotot pada Mrs. Kim dengan pipi merah.

Sementara Tiffany, dia tampak sedikit menunduk. Bibirnya melengkung ke dalam tersenyum malu-malu, pipinya terlukis dengan nuansa pink.

“Apa? Bukankah kamu memanggil Tiffany begitu sebelumnya?”

“Omma!! Diam!”

“Kim Taeyeon! Siapa yang mengajarimu untuk menjadi kasar dengan ibumu sendiri!? Dan kamu pikir kamu bisa merayunya dengan sikap seperti ini?”

“Ommaaa!”

Taeyeon sedang digoda terus menerus oleh ibunya sendiri. Tiffany hanya bisa tertawa sementara pipinya terus bertindak dengan sendirinya. Tiffany merasakan tangan kecil di lengannya, ia berpaling ke arah asalnya dan menemukan Miyeon tersenyum meminta maaf padanya. Tiffany mengucapkan ‘Tolong bantu dia.’ dan Miyeon melakukan apa yang diperintahkan.

“Halmoni .. Jangan menggoda Taeng Omma-ku”

Taeyeon dan Mrs. Kim berbalik untuk melihat Miyeon.

“Omma tidak akan menciumku sebelum tidur jika dia sedang bad mood..”

Mrs.Kim berhenti menggoda putrinya, “Aww, aku minta maaf Minie. Untuk kamu, aku akan berhenti!”

Taeyeon menoleh ke ibunya tak percaya, “Wah, nenek macam apa. Bahkan anaknya sendiri tidak pernah mendapat perhatian seperti itu!”

Tiffany tertawa sekali lagi, terhibur oleh argumen kecil.

**

Itu sudah larut malam. Taeyeon dan Miyeon sedang bermain di halaman belakang mereka sementara Tiffany mengamati mereka dengan gembira. Tiffany merasa sedikit iri pada Taeyeon yang memiliki kebebasan seperti itu, sementara Tiffany terjebak dalam dunia hiburan. Dia punya beberapa pemikiran untuk keluar dari dunia akting, tapi akting adalah dunia yang dia cintai.

Tiffany tenggelam dalam pikirannya sendiri, ia baru menyadari ada tangan di bahu kirinya.

“Omo-!”

Tiffany melonjak kaget.

“Hello Pany-pany.”

Tiffany menyipitkan matanya, mencoba yang terbaik untuk mengingat siapa sosok di depannya. Itu seorang pria, sekitar usia ayahnya. Dia berpikir, berpikir, berpikir dan berpikir sebelum sebuah nama muncul di pikirannya, “Paman Kim!?”

Mr.Kim membuka tangannya lebar-lebar sebagai undangan untuk Tiffany, “Sini dan peluk aku.”

Tiffany memeluk Mr Kim sebelum melepaskannya, “Paman Kim .. aku merindukanmu. Bagaimana pekerjaanmu sekarang?”

“Aku merindukanmu juga. kerja? Cukup baik-baik saja, dengan Taeyeon bekerja sekarang. Bagaimana Appa Hwang? Sudah sejak lama aku terakhir bertemu dengan sahabat terbaikku.”

“Appa baik-baik saja, tapi Anda harus pergi dan mengunjunginya. Dia sangat … kesepian.”

Mr.Kim tertawa dan mengusap kepala Tiffany. Dia ditarik Tiffany untuk duduk di bangku dia duduk, “Jadi, bagaimana kehidupan sebagai aktris?”

“Eh? Anda tahu?” Tiffany bertanya sambil kepalanya miring ke samping.

“Tentu saja aku tahu! Itu tidak sulit untuk mengenalimu, dengan eye-smile terkenalmu itu. Hanya Taeyeon yang tidak bisa karena dia sedikit bodoh, bahkan Miyeon memiliki kecerdasan yang lebih baik daripada dia.” Mr Kim bercanda dan tertawa.

Tiffany menjadi tersipu malu setiap kali Taeyeon disebutkan.

“Paman Kim .. aku- ..”

“Iya?”

“Kupikir-.. aku menyukai putri Anda.”

Tiffany menutup mata erat-erat, takut akan reaksi Mr Kim.

“Tidak, tidak.”

Tiffany membuka matanya dengan kebingungan dan Mr Kim tersenyum tulus padanya, “Kamu sudah jatuh cinta padanya.”

Tiffany terkejut.

“Aku melihat bagaimana kamu melihat Taeyeon saat dia sedang bermain dengan Miyeon. Itu tatapan yang sama dari 16 tahun yang lalu Tiffany.”

Mr Kim tiba-tiba berdiri, “Dan aku lebih dari bersedia untuk memiliki kamu sebagai menantu, Tiffany. Jadi, kamu sebaiknya cepat. Taeyeon kami di sini cukup terkenal.”

Dia pergi ke Taeyeon dan Miyeon dan meninggalkan Tiffany sendirian.

“Pany-ah! Apa yang Appa dan kamu bicarakan?” Taeyeon mendekatinya sementara Mr Kim mengambil Miyeon dengan dia.

“Taetae ..”

Taeyeon menatap Tiffany, bingung dengan tindakannya, “Ya?”

Tiffany menarik bahu Taeyeon hingga mereka hanya berjarak beberapa inci “Seberapa banyak yang mencoba merayumu?”

Taeyeon menunduk dengan kedua alisnya terhubung,

“Hm .. aku tidak yakin. Aku kehilangan hitunganku, sungguh. kenapa?”

Tiffany menatap langsung ke mata Taeyeon.

“Berhenti menghitung kalau begitu, karena dari sekarang, aku hanya satu-satunya untukmu.”

Dengan itu, Tiffany dengan lembut mencium Taeyeon di bibirnya. Untuk Tiffany, bibir Taeyeon lembut dan rasanya abnormal. Dari semua aktor dan aktris yang pernah ia cium, ciuman pendeknya dengan Taeyeon adalah yang terbaik. Dia membiarkan bibirnya berlama-lama di bibir Taeyeon untuk sementara waktu.

Taeyeon tersesat di bibir Tiffany. Dia merasa pusing, dia tidak tahu apa yang terjadi. Semua yang Taeyeon tahu adalah dia merasakan surga dunia.

Tiffany menarik diri setelah ciuman singkat di bibir Taeyeon, “Ingat itu.”

Dan Taeyeon meninggalkan pikirannya, sendirian, bingung tapi bahagia.

**

Tiffany dan Taeyeon sedang berjalan di sekitar taman favorit Taeyeon seperti yang disarankan oleh Mrs Kim dan Mr Kim.

Miyeon tertinggal di belakang, sedih dan kesepian. Dia cemberut dan merengek pada Tiffany, tapi Tiffany berjanji bahwa mereka akan memiliki date hanya untuk berdua dalam satu hari jika ia membiarkan Tiffany dengan Taeyeon. Taeyeon membenci putrinya sendiri ketika Miyeon menatapnya dengan seingan penuh kemenangan di wajahnya.

“Aku rindu taman ini ..” Tiffany melihat sekeliling, tersenyum. Matanya bersinar dengan kenangan.

“Aku juga.” Taeyeon menyatakan.

“Aku masih ingat hari itu di mana aku dikelilingi oleh sekelompok pembully, di sini di tempat ini.”

Tiffany berdiri di tempat yang dia sebutkan.

Taeyeon tersenyum kecil, mengingat kejadian tersebut yang terjadi bertahun-tahun lalu, “Kamu menangis seperti bayi.”

“Aku tidak bisa melakukan apa-apa, tentu saja aku akan menangis. Apa kamu tau bahwa seorang gadis yang sangat berani menyelamatkanku hari itu?” Tiffany memandang ke arah Taeyeon sementara kepalanya agak miring.

Taeyeon memutuskan untuk mengikuti permainannya, “Benarkah? Siapakah pahlawan berbaju baja itu?”

“Aku tidak tahu, tapi dia sangat berani untuk seseorang dengan ukuran seperti itu. Dia bahkan lebih kecil dariku!”

Taeyeon melotot Tiffany.

“Jangan menilai buku dari sampulnya, Pany.”

“Hehe. Padahal, gadis itu berakhir dengan membullyku juga, sejak kami bertemu satu sama lain hari itu. Aku benci dia!”

“Namun kamu malah membiarkan dia membullymu?”

“Kamu tidak bisa menyalahkanku, gadis itu sangat manis. Dia bahkan kadang-kadang gagal juga.”

Taeyeon dan Tiffany tertawa.

“Kau tahu Taeyeon, aku mencintai gadis itu, tidak peduli seberapa keras ia mencoba membullyku. aku tidak pernah menyadari hal ini saat itu, tapi dia selalu di sisiku ..”

Tiffany mendekati Taeyeon.

“Aku bertanya-tanya mengapa gadis itu menyelamatkan aku lagi dan lagi, memastikan aku kembali ke rumah dengan selamat, bahkan berbagi makanan denganku?”

Tiffany bertanya melihat Taeyeon, meminta jawaban melalui kontak mata mereka.

“Gadis itu jatuh cinta dengan korban bullynya, yang dalam hal ini, itu adalah kamu.” Taeyeon menyelipkan anak rambut Tiffany ke belakang telinganya.

“Kalau begitu bisakah gadis itu jatuh cinta pada korbannya lagi?”

“Dia sudah melakukannya, Tiffany.”

**

Taeyeon dan Tiffany memutuskan untuk tidak terburu-buru. Mereka ingin tahu satu sama lain lagi, bukan sebagai pembully dan korban, tapi sebagai 2 orang gadis yang jatuh cinta dengan satu sama lain.

“Miyoung-unnie, apakah kamu akan datang ke rumah kami lain kali?”

Tiffany dan Miyeon saling berpegangan tangan, sementara Taeyeon sedang melihat pasangan itu dalam kecemburuan. Dia sedikit cemburu jika Miyeon menyukai Tiffany lebih dari malam itu, tapi dia lebih cemburu lagi saat Miyeon yang mendapat perhatian lebih dari Tiffany bukannya dia.

“Hanya jika Omma-mu mengizinkanmu.” Tiffany tertawa.

Mommy, bolehkah Miyoung-unnie datang ke rumah kita?”

Miyeon digunakan aegyo terbaiknya. Dia tidak tahu bahwa ‘Taeng-Omma’ nya juga sudah merencanakan untuk melakukannya.

“Tentu saja, Minie. Sebenarnya, kita akan membawanya ke rumah kita, sekarang.”

Taeyeon menyeringai pada Miyeon, memberinya kode-kode dengan matanya.

Tiffany menatap dua kebingungan, “Tunggu apa-“

“Yes! Miyoung-unnie datang! Please, please temani aku tidur!? Oh, Minie begitu semangat!”

Dan Tiffany tidak punya hati untuk menolak tawaran Taeyeon berkat Miyeon.

Ketika mereka tiba di apartemen Taeyeon, di sana tidak ada banyak orang jadi Tiffany berada pada di zona amannya. Dia masih harus memakai penyamaran yang Taeyeon bawa dari rumah orangtuanya.

Yaitu topeng Mr Bean.

Tiffany mengabaikan Taeyeon selama perjalanan ke rumah Taeyeon.

“Kita sampai!” Keduanya, Taeyeon dan Miyeon mengatakan pada saat yang bersamaan.

Taeyeon melebarkan lengannya untuk menunjukkan Tiffany rumahnya, “Selamat datang di rumah TaeMi.”

Miyeon menarik tangan Tiffany, dia menarik Tiffany dan membawa bibirnya ke telinga kanan Tiffany.

“Miyoung-unnie .. Jika kamu menjadi mommy keduaku, kita dapat memanggil rumah ini ‘Taeny’.”

Tiffany tertawa dan merasa pipinya memerah untuk keberapa kali hari itu, dia mendengar suara batuk keras dari belakang dan berdiri di sana adalah Taeyeon dengan tangan di pinggang. Pipinya juga memerah seperti api.

“Permisi, Miyeon-ssi, tapi aku bisa mendengarmu”

“Jika kamu melakukan itu, apa aku bisa menjadi Kim-Hwang Miyeon?”

What the- KIM MIYEON!”

**

Tiffany berdiri di luar kamar Miyeon, melihat Taeyeon menyanyikan Miyeon untuk tidur. Taeyeon memiliki suara malaikat, itu mengejutkan mengapa Taeyeon membuka restoran bukannya memulai debutnya sebagai penyanyi, tapi itu hanya  Tiffany yang mengajukan pertanyaan semacam itu.

“Taeng-Omma ..” Miyeon yang setengah tertidur, memanggil ibunya.

“Aku di sini Minie, Taeng-Omma sini.” Taeyeon mengusap poni Miyeon dengan penuh cinta, lagi dan lagi.

“Taeng-Omma .. Mommy .. Please, jangan tinggalkan Minie.”

Taeyeon mencium kening Miyeon dan membiarkan bibirnya tinggal di sana selama beberapa detik, “Tidak akan baby. Omma akan pernah meninggalkanmu Miyeon. Aku mencintaimu.”

Miyeon kemudian tidur dengan senyum kecil terpampang di wajahnya.

Taeyeon keluar dari kamar Miyeon hanya untuk bertemu wajah tersenyum lebar Tiffany. Tiffany memiliki eye-smilenya yang terkenal di wajahnya saat Taeyeon berjalan ke arahnya.

“Aku tidak percaya seseorang yang selalu membully sepertimu bisa jadi penuh kasih sayang seperti sekarang.”

Tiffany mengatakannya sambil tersenyum.

Taeyeon memutar bola matanya dan memegang tangan Tiffany dalam genggamannya “Kamu akan menginap, kan?”

Tiffany mengangguk.

“Ayo kita pergi ke atap sebentar, apa kamu tidak keberatan?” Taeyeon bertanya, matanya terpaku ke tangan mereka yang saling terkait.

“Tidak apa.”

Taeyeon tersenyum kembali ke Tiffany dan memimpin jalan mereka ke tempat favoritnya, rooftop.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di tempat tujuan.

“Taetae! Ini sungguh indah ..”

Tiffany terkejut dengan pemandangan di hadapannya, itu benar-benar indah.

“Tidak secantik-“

“Stop, aku pernah mendengar itu selama ribuan kali. Aktris, ingat? Duh.”

Taeyeon tertawa sendiri karena malu. Dia berpikir bahwa dengan melakukannya paling tidak akan membuat gadis bereye-smile itu memerah. Dia suka melihat kedua pipi pink itu.

Mereka berdiri di samping satu sama lain sambil menikmati pemandangan indah lampu-lampu kota. Taeyeon gemetar. Tangannya yang memegang tangan Tiffany gemetar, membuat Tiffany penasaran dengan gadis midget itu, “Taetae, kau baik-baik saja?”

“T-T-Tiffany ..-“

“Apa Taetae?”

Taeyeon menelan ludah, tiba-tiba dia merasa gugup.

“Mi-Miyeon benar-benar m-menyukai kamu .. Hehe ..”

Taeyeon sangat berkeringat.

Tiffany bertepuk tangan kegirangan, “Ya! aku sangat senang dia menyukaiku Taetae-ah. Dia sangat lucu.”

“M-Miyeon sangat kesepian, k-kamu tahu ..- Aku tahu aku menyarankan kita bisa m-mengenal satu sama lain lebih dahulu tapi ..”

“Uhuh .. Apa yang coba kamu katakan?”

“M-M-Miyeon p-perlu m-mommy yang lain.”

“Taeyeon, apa kamu mencoba-“

“Hwang Miyoung .. J-jadilah kekasihku sebelum menjadi istriku, dan jangan buru-buru untuk jadi ibunya Miyeon?”

“…”

“M-Miyoung ..?”

“Kamu bodoh.”

“Apa-“

Tiffany menarik Taeyeon ke dalam ciuman hangat, singkat.

Namun surga dunia untuk Taeyeon.

“Aku akan ingin menjadi ibunya Miyeon, Taetae-ah.”

Tiffany melingkarkan lengannya di leher Taeyeon.

“M-My g-girlf..-?”

Taeyeon tidak bisa menjawab karena Tiffany menariknya untuk sebuah ciuman sederhana namun bergairah lagi, tapi kali ini, Taeyeon merasa di Surga.

Taeyeon mati dan dihidupkan kembali.

“Aku adalah gadismu, Taeyeon-ah.”

Taeyeon tersenyum lebar seakan dia adalah orang paling bahagia di dunia ini dan kali ini, ia menarik pinggang Tiffany lebih dekat kepadanya,

“Tiffany Hwang-nya Korea Selatan..”

Dia menyatukan dahi mereka bersama-sama,

“Kim Miyeon soon to be Miyoung-Omma ..”

Taeyeon mengecup bibir lezat Tiffany,

“Kim Taeyeon soon to be Hwang Miyoung ..”

Tiffany tersenyum pada Taeyeon sebagai tanda untuk melanjutkan.

“My eye-smiling angel..”

Taeyeon menatap Tiffany dan menyampaikan rasa cintanya untuk Tiffany melalui itu sebelum berbisik,

“Kau milikku, Stephanie Hwang Miyoung.”

The End

35 thoughts on “[Translate Project] That Evil Midget (Oneshoot)

  1. Wow ceritanya luar binasah eh salah salah mksudnya luar biasa bikin gw senyum senyum sendiri..

  2. Romantic banget ceritanya 😍😍

  3. Wowowowo cerita yg Karen Thor
    Syuka syuka syukaaaaaaaa 😍😍😍😘😘😘😘

  4. Struk aqoh klo d suguhi dgn taeny yg super duper sweet.. Jgn kn miyeon aqoh jg Langsng jatoh cintrong liat pertama Kali fany..

  5. Keren thor..duhh cerita nya sweet bgt bikin aku diabetes 😂

  6. aduh manis bgt sih ternyata taeny dari kecil udah saling mengenal toh .. dan tae kenapa juga pura2 gak mengenal panny kalau dia itu artis besar .. taeny CLBK

  7. Settdah..
    warbyazahh ini mah😂😃

  8. Waowwwwwwwwmantappp
    So sweetttttt dahhhh translete lagi ya thor yang penuh dg adegan romantisss wkwwkwkwk
    Semangat terus ya thor fightingggggggg

  9. Ntap…. luar biasahhh…. gw cinta ini ff…. dan napa tuh dua anak baru ketemu udh main peluk” aja wahahaha…
    Ya ampun cium miyeonnn… taeny malu malu mau… gw senyam senyum sendiri bacanya….
    See ya n hwataenggg thor…

  10. klo cinta monyet taeny di masa lalu gx terjadi, tp di masa depan taeny di pertemukan kembali dan akan mengebangkan cinta mereka hingga ke pernikahan

  11. Mwo 😮 mengejutkan sekali^^ ketika sang takdir mempertemukan mrk kembali.. ohh my.. aq rasa untuk kesekian kalinya TAENY sweet bwgdddddd

  12. Uuuhhh sweeettt banget…..
    Translate nya keren thor….

  13. Dari awal sampe akhir bener2 bikin senyuman terus mengembang. Romantis, moment nya yawlaaa gakuat terlalu manis. Relationship goals bgt lah taeny mah. Sweetaeny💜

  14. Sweet banget taeny kalo ingat taeyeon sebagai pelayan jadi keingat pas dia di mv i 😂😂😂

  15. What a beautiful story! Sweet bgt. Jodoh ga bkal kmana, pindah kmnapun klo udh jodoh bkl ketemu lg

  16. Yg manis, yg manis,
    bru dket udah nyosor aja, keke
    mau jga jd miyeon, biar dket sama taeny. Haha

  17. Hahaha gw seneng bgt, sweet bgt deh mereka

  18. Kalo jodoh tidak kemana padahal udah lama banget terpisah ehh akhirnya dipertemukan ,suka saat taeny happy endinh

  19. ceritanya keren thor oh iya thor bisa tidak buat ff sufany (suho tiffany)

    please thor buat ff sufany

  20. Sweet taeny, trnyata fany tmn ms kecil taeng, taeny udh saling suka dr kecil

  21. Aww sweet dan miyeon cute bgt 😁😁

  22. manisnya mrka, senenganya.. mana Miyeon melengkapi lagi.
    ciee cinta monyet yg bertemu dan kembali bersama lagi.
    Taeny is love 🙂

  23. Wkwkwkk
    Mnteppp thorrr
    Cucokk
    Akakakaa
    Manis bngt dah
    Sweet nyaa
    Kwkwkwkww
    Duhh

  24. Feel nyaaa astagaaa… ^^ dapet banget cumpah!!!
    Fany artis..?? Taeyeon pemilik toko kue biasa…??
    Kisah cinta yg unik…

    Sekali2 bikin YULSIC dong thor… Please… #request

  25. Ini terlalu maniisss,,,.
    Taeny

  26. Ceritanyaa bagus thor, tp berbeda sm judulnya.
    Gw pikir agak horor2 gt ato vampir2 gt, tp tak apalaaa
    Yg penting selalu ada moment taenynya, gw sukaa
    😁😁😁😁😁

  27. saranghae untuk mu thor..udah transletin ff ini..
    😀
    😀
    😀
    keren banget ceritax..senyum mulu aq bacax

  28. Hi! I am absolutely in love with your translared ver. of my original work. Though, it feels a little weird to read my work in another language haha. I am not Indonesian, but I can read this fairly well 😉 great job translating them! I can see tons of others who love your translations as well, which basically, indirectly means they love my story. hehe. again, great job! 🙂

  29. sweet moment taeny nya 😆😆
    alurnya juga bagus 👍
    thank you buat upload os nya

  30. WKwkwkwk Taeyeon lucu kalo lagi adu argumen sama Miyeon wkwkwk, like mother like daughter wkwkwk

Leave a reply to Hireon Cancel reply