Title : Love between Dreams
Author : 4riesone
Genre : Romance, Gender bender
Cast :
Jessica Jung
Kwon Yuri
Kim Taeyeon
Girls’ Generation members and other
Foolish Love
“Damn it! Damn it! Damn it!”
Taeng memukul setir mobilnya beberapa kali penuh rasa frustasi. Dia kehilangan jejak mobil sedan putih Sica setelah berusaha mengikutinya selama beberapa kilometer. Sica tidak disangka-disangka dapat melarikan diri dari pembuntutan yang dilakukan oleh Taeng yang membuat Taeng sangat frustasi saat ini.
Taeng tidak pernah suka bertengkar dengan siapapun. Terlebih lagi dengan orang yang dia sayangi. Tetapi tampaknya dia telah kehilangan penguasaan dirinya saat di rumah tadi.
Di hadapan Jessica Jung, Kim Taeng hanyalah seorang manusia biasa, bukan sosok yang sempurna yang biasa dilihat oleh, hampir, semua orang. Wajahnya yang rupawan tidak mampu memenangkan hati Sica. Otaknya yang cemerlang tidak berhasil membuat terkesan Sica yang tak kalah pintarnya. Hidupnya yang sukses bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Jung. Statusnya sebagai putra perdana menteri juga tidak mampu memberikan efek apapun terhadap kehidupan percintaannya, karena memang cinta tidak dapat dipaksakan bahkan oleh yang berkuasa sekalipun. Kim Taeng adalah tidak sempurna di mata Jessica Jung.
Namun, Taeng tidak ingin menyerah untuk mendapatkkan hati wanita dingin itu.
Pada awalnya.
Tetapi kemudian realitas menghantamnya. Dia ternyata akan menikahi kekasih orang lain. Sica sendiri mengatakan bahwa mereka sudah berpisah, tapi jauh di dalam hatinya Taeng tahu bahwa mereka berpisah karena dirinya.
Walaupun, Taeng sangat mencintai Sica, tetapi tidak ada apapun yang dapat menandingi rasa sakit karena melihat orang yang kamu cintai terluka karena dirimu sendiri. Taeng mengenal rasa sakit itu dengan sangat baik. Dia tidak perlu mengalaminya dua kali untuk memahami betapa besar rasa sakit itu. Jadi dia pun ingin menyerah, dia rela untuk melepaskan cintanya.
Namun kemudian dia diminta untuk tinggal, untuk berada di sisinya, tanpa ada jaminan untuk mendapatkan balasan atas cintanya.
Kim Taeng adalah seorang manusia bodoh. Manusia bodoh dengan hati yang murni.
Dia memutuskan untuk memenuhi permohonan Sica yang begitu kejam dan egois.
Dia siap untuk menanggung rasa sakit yang tak tertahankan yang akan dihadapinya setelah dia mengikat janji dengan Sica. Dia sanggup membiarkan dirinya menderita, dia akan memikul segala rasa sakit, semata-mata untuk kebahagiaan wanita yang dia cintai. Tidak pa-apa bagi dirinya asalkan hal tersebut mampu mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh Sica.
Oleh karena itu, Taeng pun tinggal demi dirinya, atas permintaannya.
Selama pernikahan mereka, Taeng tidak menuntut apapun darinya. Dia mengerti bahwa pernikahan mereka adalah jauh dari fondasi rasa cinta. Karenanya, Taeng sadar akan posisinya dalam pernikahan mereka.
Taeng mencoba untuk memahami setiap perlakuan dingin yang diberikan oleh istrinya. Dia juga tidak berhenti untuk memberikan perhatiannya pada Sica, meskipun hanya ketidakpedulian ataupun penolakan yang dia terima.
Untuk kebahagiaan orang yang dicintainya, Taeng terus menerus mengemban rasa sakit akan cinta yang pahit.
Walaupun demikian, dia tidak pernah mampu membuat Sica bahagia, benar-benar bahagia.
Kemudian perasaan bahagia itu tiba-tiba saja terpancarkan dari diri Sica suatu hari. Dan perasaan itu bertahan selama beberapa waktu. Taeng merasa sangat bersyukur di dalam hatinya. Akhirnya istrinya bisa bahagia kembali, mengesampingkan apapun alasan dibaliknya.
Taeng berpikir bahwa dia mampu memikul segalanya. Tetapi menyaksikan istrinya sendiri bersama dengan pria lain tertawa bahagia dan berada begitu dekat satu sama lain ternyata begitu menyakitkan, hingga dia tidak sanggup lagi.
Dia melarikan diri dari tempat itu dengan segera karena dia tahu bahwa dia tidak akan mungkin bisa mengontrol dirinya lagi jika dia berada di tempat itu lebih lama. Dia menenangkan dirinya semalaman dan tidak kembali ke rumah. Setelah berpikir bahwa dia sudah merasa lebih baik, dia memutuskan untuk pulang ke rumah.
Namun ternyata dia salah. Dia belum siap. Rasa sakit yang sudah diembannya selama ini pelan-pelan mengisi kembali hatinya dan mencetuskan amarah dalam dirinya. Sebagai hasilnya, dia pun bertengkar dengan Sica. Dan sekarang, Sica pun melarikan diri.
Sepanjang malam dia menghabiskan waktu untuk mencari Sica, namun hasilnya nol. Anak buahnya pun belum melaporkan apapun padanya. Dia pun memutuskan untuk pulang. Mungkin saja Sica akan ada disana.
Tetapi seperti yang sudah diduga, tidak ada siapapun di rumah.
Taeng hanya bisa berharap agar anak buahnya akan segera menemukan Sica sambil dia menunggu dalam cemas. Dia benar-benar tidak ingin apapun terjadi pada Sica. Orang yang sedang marah bisa saja melakukan hal-hal menyeramkan. Dia berharap agar Sica baik-baik saja.
***
“Hello?”
“Saya sudah menemukan lokasi Ny. Jung, Sir.”
Taeng segera bangun dari sofanya. Dia sudah menunggu berita ini semalaman. “Dimana itu?”
Setelah mendengar lokasinya, Taeng tidak ingin membuang waktu lebih lama, dia pun memutuskan panggilan dan dengan cepat berkendara menuju destinasi yang disebutkan.
Sekitara setengah lima pagi dia sampai di hotel tempat Sica menginap. Hotel tersebut ternyata berada di bawah manajemen Jeguk Corp. Dia segera menghampiri meja resepsionis.
“Selamat pagi, Tuan. Apa yang bisa kami lakukan untuk membantu Anda?”
“Saya membutuhkan nomor kamar Ny. Jung.” Taeng berbicara tanpa basa-basi.
“Maafkan saya, Tuan. Tapi kami tidak dapat melakukan hal tersebut. Itu adalah privasi tamu kami.”
Taeng menghembuskan napas. Memang benar. Itu adalah salah satu kebijakan hotel. Tetapi dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia pun mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu bisnisnya. Dengan gerakan tanpa kata, dia memberikan kartu tersebut kepada petugas resepsionis.
“Bisakah sekarang saya mendapatkan nomor kamarnya?”
“I..iya, Tn. Kim. Saya akan segera mencarinya untuk Anda.” Petugas resepsionis itu jelas sekali terkejut akan kehadiran bosnya yang begitu tiba-tiba. Dia pun segera mencari nomor kamar yang diinginkan dan memberitahukannya pada Taeng.
“Ini, Tn. Kim. Kamar 1804.”
“Terima kasih.”
Selama perjalanan di dalam lift menuju lantai 18, Taeng merasa sangat aneh. Tubuhnya berkeringat, tenggorokannya terasa kering dan perutnya terasa tidak nyaman.
Ding.
Taeng keluar dari lift tersebut dan mengikuti petunjuk yang mengarahkan bahwa kamar 1804 berada di sebelah kiri. Perasaan tidak nyaman yang dia rasakan selama perjalanan ke lantai tersebut tidak sepenuhnya menghilang, bahkan dia merasa semakin parah. Dia akhirnya mengerti alasannya ketika dia berbelok di ujung koridor. Kakinya berhenti bergerak lebih jauh setelah matanya menyaksikan kejadian di hadapannya.
Di hadapan Taeng, Sica sedang berdiri di depan seorang pria. Taeng mengenal dia sebagai pria yang berada di konser Krystal sebelumnya. Jari telunjuk pria itu sedang berada di bibir Sica.
“Ssshh. Jangan katakan itu, Sica. Kita berdua tahu itu bukan hanya salahmu.”
“Tapi—“
Taeng berpikir bahwa melihat Sica di restoran Jepang dua hari yang lalu adalah sesuatu yang paling menyakitkan dari segala rasa sakit yang bisa dialaminya. Tetapi di tempat itu, dia terbukti salah. Perasaan yang dirasakan saat ini beratus-ratus kali lipat lebih menyakitkan dari sebelumnya. Rasanya seperti ada ratusan pedang yang ditusukkan sekaligus tepat di jantungnya, sekali, dua kali, tiga kali, lagi dan lagi seperti tidak akan pernah berhenti sebelum setiap jengkal dari dirinya merasakan rasa sakit itu dan kemudian tercabik-cabik menjadi serpihan. Tetapi walaupun begitu, rasa sakit itu tetap tidak mau menghilang bahkan setelah hatinya hancur berkeping-keping. Rasa sakit itu tetap ada disana, terasa di setiap bagian tubuhnya.
Dengan mata kepalanya sendiri, Taeng melihat pria lain mencium Sica. Tidak hanya itu, Sica pun membalas ciuman tersebut. Dan ciuman itu pun menjadi semakin panas seiring berjalannya waktu.
Tubuhnya sudah bergetar. Begitu pula bibirnya.
Dia tidak sanggup lagi menahan itu semua. Sebuah katapun terlontar dari mulutnya begitu saja.
“Sica?”
Mereka berdua segera menghentikan ciuman mereka dan memisahkan diri. Namun semuanya sudah terlambat. Segalanya sudah terjadi.
“Ta…Taeng…”
Itu adalah suara Sica. Tetapi Taeng tidak peduli. Semakin cepat dia menghilang, semakin tinggi kemungkinan bahwa dia bisa menyelamatkan dirinya dari rasa sakit yang begitu menyiksa di dalam hatinya.
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi, Taeng meninggalkan hotel tersebut secepat mungkin.
Kau ini bodoh, Kim Taeng. Kau ini hanyalah manusia bodoh.
Pagi itu, tidak ada siapapun yang bisa menghentikan tangisan yang mengalir dari mata seorang Kim Taeng.
***
“Ta…Taeng…” ucap Sica penuh rasa takut.
Bagaimana bisa dia ada disini?
Ekspresi yang disaksikan oleh Sica di tempat itu tidak akan pernah bisa dia enyahkan dari pikirannya. Sebuah ekspresi terkejut, terluka, kesedihan, patah hati dan juga kemarahan di wajah putih seorang Kim Taeng. Sica hanya melihatnya selama beberapa detik saja karena Taeng tidak lama kemudian menghilang tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
“Taeng!”
Sica sebenarnya ingin mengejar Taeng tetapi bertentangan dengan keinginannya, seluruh tenaga dalam tubuhnya hilang, menguap begitu saja.
Kakinya tidak lagi bisa menopang tubuhnya. Dia pun terjatuh ke lantai bersamaan dengan air mata yang menetes dari matanya.
“Sica…”
Yul tidak mengharapkan semuanya berakhir seperti ini. Dia seharusnya melindungi Sica, bukan menyakitinya seperti ini.
“Maafkan aku, Sica. Maafkan aku.” Yul memeluk Sica yang menangis.
Aku benar-benar minta maaf, Sica.
***
“Aku akan pergi sekarang.” Sica sudah siap dengan mantel dan tasnya.
“Maafkan aku, Sica.”
Sica menggelengkan kepalanya. “Kita berdua sama-sama bersalah. Kamu tidak perlu meminta maaf, Yul.”
Yul menundukkan kepalanya.
“Apa yang akan kita lakukan sekarang?
“Aku tidak tahu, Yul.”
“Begitupun diriku.”
“Kita akan mengetahuinya nanti.”
“Aku harap begitu.”
Sica tersenyum kecil. “Aku akan pergi kalau begitu,” dia berhenti sejenak. “Selamat tinggal.”
Yul memaksakan diri untuk membalas senyuman itu. “Selamat tinggal.”
***
Sica mengerjapkan matanya saat cahaya matahari yang menembus celah-celah jendela mulai terproses dalam otaknya. Tubuhnya terasa begitu lelah namun pikirannya seperti tidak ingin berhenti untuk mengingat-ingat apa yang terjadi hari sebelumnya walaupun dia baru saja bangun untuk beberapa menit.
Kemarin malam, Sica tidak dapat tidur nyenyak. Taeng sudah lama menghilang, tetapi tetap saja, Sica masih bisa mendengar suaranya bergaung di dalam pikirannya. Bahkan ketika Sica mencoba untuk menutup matanya dan juga telinganya untuk menghentikan suara tersebut berbunyi dalam kepalanya, tidak peduli seberapa kerasnya di berusaha, tetap saja dia masih bisa melihat ekspresi terluka Taeng. Otaknya terus saja mengulang kembali kejadian pagi itu. Suara Taeng. Ekspresi Taeng. Kembali lagi ke suaranya, kemudian ke ekspresinya. Hanya seperti itu sepanjang malam, seperti sebuah putaran abadi.
Taeng juga tidak menampakkan diri kemarin malam. Sica sudah memperkirakan hal itu. Itu benar-benar bisa dimengerti. Taeng melihat istrinya sendiri berciuman dengan pria lain. Dia pasti merasakan banyak perasaan yang tidak menyenangkan. Dan kembali ke rumah hanya akan lebih menyakiti dirinya.
Sica menghembuskan napas lelah sebelum beranjak dari tempat tidurnya.
Hmm?
Hidungnya mengernyit beberapa kali, mencoba untuk mengklarifikasi aroma sedap yang ditangkapnya.
Apa dia sudah kembali>
Sica dengan segera bergegas keluar dari kamarnya dan menuju dapur. Saat dia semakin dekat dengan dapur, aroma itu tercium semakin kuat. Sebuah aroma makanan yang sedap.
“Taeng?”
Sica berhenti ketika dia melihat Taeng sedang berdiri di depan kompor sambil memasak sesuatu. Dia tidak bisa melihat apa makanan tersebut karena tubuh Taeng menutupinya.
Jantungnya hampir saja meloncat keluar dari dadanya ketika Taeng memutar badannya dan mengulaskan sebuah senyuman padanya. Bukan sebuah senyuman palsu, tetapi senyuman yang tulus. Seperti tidak ada yang pernah terjadi.
Bagaimana bisa?
“Hey, ayo kita makan.” Taeng mematikan kompor dan menaruh makanan yang dimasaknya di piring. “Aku memasak beberapa pancake.” Dia membawa makanan tersebut ke meja makan sambil tetap mempertahankan senyumannya.
Apa dia gila?
“Taeng,” Sica memanggilnya namun tidak dihiraukan. Malahan, Taeng mendorong Sica untuk duduk di kursi sebelum dirinya duduk di sebelahnya.
“Cepat makan sebelum dingin,” Taeng berkata sambil tersenyum kembali dan kemudian memakan pancakenya dalam diam.
Sica termangu-mangu oleh karena sikap pria di sampingnya. Dia akhirnya menuruti kata-kata Taeng dan makan dalam diam.
***
Lima hari sudah berlalu dan tidak ada perbedaan sama sekali dalam tingkah laku Taeng. Dia masih saja bersikap seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi. Dia akan melakukan rutinitasnya, seperti biasa. Memasak di pagi hiri, kemudian meminum the sebelum berangkat ke kantor. Lalu di malam hari dia akan membawa pulang makan malam, menunggu Sica untuk pulang di sofa favoritnya sebelum memakan makan malam dan pergi mandi. Seperti hari-hari biasa.
Sica tidak dapat menahannya lebih lama. Perlakuan Taeng hanya membuatnya merasa semakin bersalah. Dia benar-benar frustasi. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk membicarakannya pada saat makan malam.
Taeng sedang memakan makan malamnya dengan tenang di seberang meja. Sica menghembuskan dapas dan meletakkan sendok serta garpunya dengan sedikit kencang agar mendapatkan perhatian dari pria di hadapannya. Sica menatap lurus ke wajah Taeng. “Taeng.:
“Hmm?” Taeng melirik sejenak namun tidak lama kemudian melanjutkan kembali makan malamnya.
“Mengapa kamu seperti ini?”
“Seperti apa?” dia menghentikan makannya.
“Berpura-pura baik-baik saja sepanjang waktu.” Suara Sica benar-benar dingin.
“Aku baik-baik saja. Kenapa tidak?”
“Kau melihat segalanya saat itu.”
“Lalu?” Taeng bertanya balik dengan santai.
“Lalu?!” Sica meninggikan suaranya. “Kau melihat istrimu mencium pria lain, Kim Taeng! Mengapa kau bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi seperti ini? Setidaknya maki diriku atau marahlah. Aku tidak apa-apa dengan hal itu.” Sica mulai kehilangan kesabarannya. Sikap tenang Taeng benar-benar membuatnya frustasi.
Taeng tidak mengucapkan apapun malahan kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
“Hentikan, Taeng! Berhenti bersikap acuh tak acuh.” Sica merebut sendok dari tangannya.
Taeng menatap Sica sebelum menghela napas dan menyandarkan tubuhnya.
“Kau mengharapkanku untuk marah dan memakimu, begitu?” Ekspresi Taeng sudah berubah menjadi kelam.
Sica mengangguk.
“Tetapi aku tidak bisa. Aku tidak bisa melakukan hal itu padamu.” Dia menatap menerawang ke kejauhan.
“Kita memang menikah tetapi seperti yang kau katakan, itu semua hanya diatas kertas. Hanya permasalahan di atas hitam dan putih.” Dia menghirup napas sebelum melanjutkan kembali. “Bahkan jika aku sangat mencintaimu, tetapi kau tidak pernah mencintaiku. Aku tahu kau tidak pernah menjadi milikku,” katanya dengan pahit.
“Aku tidak bisa membuatmu bahagia. Tetapi kau bahagia dengannya. Jika hal itu bisa membuatmua bahagia lalu kenapa tidak? Yang aku inginkan hanyalah kau bahagia.”
Taeng menatap Sica, tepat di matanya. “Dan aku ingin menepati janjiku pada ayahmu. Aku akan membuatmu bahagia. Tidak peduli apapun.”
Sica terkejut mendengar kata-kata Taeng.
Bagaimana bisa dia mengucapkan hal seperti itu?
“Aku akan mandi saja. Selamat malam, Sica.” Taeng memberikan senyuman terakhirnya sebelum meninggalkan Sica di ruang makan sendirian.
Siapakah dirinya? Apakah dia itu seorang malaikat?
Taeng berhenti sebelum benar-benar berjalan meninggalkan ruangan. “Dan tidak, aku bukanlah seorang malaikat. Aku hanyalah manusia bodoh yang mencintaimu.”
To be continued…
Reaksi author waktu nulis chapter ini: GILA!! NIH ORANG TIGA GREGETIN BANGET SIH! PENGEN TAK LEMPARIN SENDAL!! !@#%&@%#!&%&^#(!
Lalu, bagaimana dengan kalian?? Silahkan tinggalkan komentar Hahaha
NB: Untuk sementara chapter ini tidak akan diproteksi. Namun akan dipertimbangkan kembali setelah melihat respons para readers tercinta 🙂
March 20, 2015 at 11:35 pm
Kesian tae nyaa tpi gimna yaa
Biar aja lah sica sadarr …
Atau yudh thor bkin tae sedih kek nya seruu wkakaka *ketwaevil
Lanjut dah
March 21, 2015 at 8:25 pm
wkwkwk tega nian dirimu pada tae loh
March 21, 2015 at 8:26 pm
Wkakakaaa
March 21, 2015 at 12:49 am
Arghhh gw kesel baca ff u thor,kesel bgt gw m u :@
U berhasil bikin gw bingung,bikin gw galau,bikin gw sedih,bikin gw marah n bikin gw NANGIS 😦
Gw benci yuri yg g bz membenci sica krn memutuskan hubungan mereka gt j, gw benci sica krn dy PLIN PLAN DAN GW PALING BENCI LG M TAENG YG BERSIKAP BAIK2 J SETELAH MELIHAT SEMUA YG TERJADI DAN G NGELEPASIN SICA PDHL JELAS2 DY TAU KLO SICA G SUKA M DY,G CINTA M DY TP TETEP J MAKSAIN DIRI
arghhh nyebelin u thor huhuhuhuhu 😦 kesel bgt gw…
#omaigott tnp sadar gw marah2 dsni 😮 kabur ahh sblm diusir n g blh baca lg m authornya :p
MIANHAE sajangnim *bungkuk 90˚ derajat ;p
Pai pai
March 21, 2015 at 8:27 pm
wkwkwk author aja kesel nulisnya XD
tapi tenang2. jangan benci2 gitu dong.. kan katanya too much hatred in your life is not so good wkwkwk
gpp sih kalo marah2 mah, author terima2 saja. berarti dirimu memberikan perhatian lebih pada ff ini. gomawo ya 😀
March 22, 2015 at 12:55 am
Ehhh td gw baca komen u bwt readers u thor,u blg “taengsic j blm bersatu”.jgn blg ni bkln jd taengsic?entah knp gw g sk m taeng dsni,g sk uhhh n ngomong2 yoona gw kmn thor?qo g muncul2 lg???n entah knp jg gw curiga klo yuri m sica itu da pa2 yg hny Tn.Jung terhormat doank yg tw krn knp jg th org wkt itu nangis…
March 22, 2015 at 1:25 pm
wkwk ini kan ff yulsic x taengsic. jadi akan ada porsi sendiri buat yulsic & ada porsi sndiri buat taengsic. soal endingnya siapa sm siapa, hanya Tuhan & author yg tahu hahaha
yoona ya? tunggu chapter selanjutnya aja, dy bakal muncul kok 😛
hmm, ada apa2 ga ya? wkwk hanya Tn.Jung yang terhormat yg tahu XD
March 22, 2015 at 1:55 pm
Hmm mencurigakan n gw bkl cari tau kebenarannya hohoho *plakk dsr org gila mw cari tau gimana nh ff br segini -.-”
Bawaannya pgn jd garot orang klo lagi baca ff ni grrrr
March 22, 2015 at 5:03 pm
wkwkwk kalo udh tau kebenarannya tolong kasih tau authornya jg ya wkwkwk #authoredan
apa garot? apaan tuh? O.O
March 22, 2015 at 5:45 pm
Hmm garot itu sejenis pgn mkn org hahaha 😀
Jiahh authornya j mnt dkzh tw 😮
Klo gt gw hrz nyewa detective yg handal semacam conan biar smua terungkap n setajam SILET hihihi XD *halahh pa c nh org (-.-“) (“-.-)
March 22, 2015 at 9:32 pm
walah kanibal nih ye wkwk
boleh2, silahkan aja, carikan conan untuk mengungkap fakta di balik cerita ini XD #authornyajugangaco
March 21, 2015 at 3:55 am
Aaaaaaaa taeng T.T..
Sica lu bener bener!!!!!!!
Taeng udh cukup baik ituuuuuuuu….
Ah gk tega liatnya T.T
March 21, 2015 at 8:28 pm
cup cup cup
March 21, 2015 at 9:01 am
sakit bgt jadi taeng….
taeng lum tau aj tuh sica udah bobo bareng ma yul??
thor cpt d endingin dund??pgn tau ending na gmn,,berharap yulsic trz taeng na ma fany gtu yg dtg dri surga haha
kasihan taeng klo ttp ma sica
March 21, 2015 at 8:29 pm
ah iya dy emang blom tau ><
ending masih lama nih hahaha, taengsic aja blom bersatu #eh
March 21, 2015 at 9:27 am
Kasian taeng smg sica bs sadar dan bs mencintai taeng juga
March 21, 2015 at 8:29 pm
amin
March 21, 2015 at 2:23 pm
Klo fany yg ngelakuin itu sma tae aduhhh tega bener dia menyia”kan orang sebaik tae , tp berhubung ini sica jadi mau gmna lg toh ada yul jgaa
March 21, 2015 at 8:30 pm
berpegang teguh pada yulsic + taeny rule ya?
March 21, 2015 at 10:22 pm
Thor itu sica nya kesian amat.. Gegana si sica.. Lanjut thor
March 21, 2015 at 11:24 pm
gegana?? maksudnya??? hahaha
March 21, 2015 at 10:47 pm
haduhh emng bner nih mreka brtiga bikn greget, mnta di peluk atu2 nih hehehe
ya ampun taeng kok bs sih jd orng sabar bngt, usaha donk gmn biar bisa dpt prhatian sica, jgn anggap smuanya baik2 aja, udh tau apa yg di lakukan sica bikn sakit bngt tp kok diem aja sih, bikn gemes nih taeng
bingung jg sm sikapnya sica, sbnernya gmn prasaannya sm taeng
kasian liat taeng nyesek bngt hidupnya
gak tau ah pilih yulsic apa taengsic ya???
March 21, 2015 at 11:29 pm
yeay peluk gih, silahkan, kasian mereka, terlalu banyak dicaci maki hahaha
that’s the miracle of Kim Taeng
yg jelas orang baik ga dibntuk dlm 1 hari, bnyk proses yg terjadi hehehe
yulsic ato taengsic? hmm
March 21, 2015 at 10:55 pm
aku berharap taesic ajalah tapi kalo memungkin kan tiff muncul sama tiffany aja thor taenya hehe
March 21, 2015 at 11:29 pm
gmn klo fany muncul dan jdinya taengsic?? #angkat2alis
March 22, 2015 at 8:52 am
Tae kurang baik apa, tae kurang sabar apa, tae kurang kuat gimana. Dia ngeliat istrinya sama cowo lain bahkan ciuman sama cowo lain didepan matanya tapi tetep aja dia bersikap kek gaada apa2 bahkan masih sempet2nya senyum-_-sicaaa, jangan kek gitu kek. Pilih lah mau Yuri apa tae, jangan mau dua2nya gitu-,-
Udah lah tae sama gue aja kalo gitu, sica jahat…huffttt
March 22, 2015 at 1:27 pm
emang nih sica plin plan banget. authornya aja greget banget loh hahahaha
March 22, 2015 at 10:45 am
Huaaaaah jadi bingung aku, th0r kapan ending nya, bingung yulsc n taengsic.
March 22, 2015 at 1:27 pm
endingnya masih lamaa ><
March 22, 2015 at 12:24 pm
annyeong
Yakkkkk author nya ngajk rbut hahahahah yulsictae mnta d cium tu bego nya tngkat dewa hahahahha
Tapi lbih bjak orang sbaik tae sm fany aj cuy,bkan ap2 mslah nya yul sdh buka segel nya sica jdi garansi ad d tngan yul donk,,msa mau dksih ke taeng lagi kan ksian daddy unyu dpat sisa,,hadeuhhhhh jngn d pksa taengsic klw sica ngak cnta cma krna rsa brslah,,,emng lbih mntap yulsic& taeny#hahahah maksa,,,,
Ok siiip
Next d tunggu
Ttap smngatttttt
Gomaomao,,,,
March 22, 2015 at 1:29 pm
annyeong!
hahaha maafkan author ya smpe ngajak riibut segala, emg bermaksud gtu kok #eh
smpe bawa2 segel & garansi segala ya wkwk
oke sip, sabar ya,,, masih dlm proses penggodokan chapter selanjutnya
thank you ^^
March 23, 2015 at 3:42 am
aihhh author mah bukan sica aja yg dibuat galau, reader juga dibuat galau :’v Yulsic semakin terpojokan dah, ini bakal taengsic ya? yasudahlah sbg reader menerima aja siapa yg jadi pasangan sica nanti, but tetep aja pengen yulsic wkwkwk /plakkk
yaudah makin complicated, update soon author :’v
March 23, 2015 at 4:20 pm
ampuni author kk reader ><
hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
maybe yes maybe no.
selalu ada kemungkinan lain 😛 makanya harus stay tune sampe endingnya hahaha
ditunggu aja ya updateannya ^^
March 23, 2015 at 12:04 pm
huu sica plin plan banget, mudah mudahan endingnya yulsic amminnn
March 23, 2015 at 4:21 pm
aminn
March 25, 2015 at 11:51 pm
buset dah, kampret bgt ini — masa pendek segini doang hehe, go go yulsic until end 😀
April 2, 2015 at 6:45 pm
Oh My Gawd 😱😱😱😡😡
#peluktaeng ☺😉
April 14, 2015 at 11:46 am
Gue udh lama ngk baca nii ff.. Dan trnyata critanya semakin menjadi2.. Suka2 author ajalh yulsic shipper taengsic shipper Sdh lelah hahaha
May 7, 2015 at 6:15 am
Sudah sekian lama gk mampir kesini, jadi kangen, gk tau jlan ceritanya,.
Udah trlanjur buka nih wp aku ninggalin jejak aja bukan koment. ^^
May 25, 2015 at 1:26 am
Taeng cerein aja lah tuh sica
July 2, 2015 at 12:07 pm
Semoga endingnya yulsic amin
Karena saya suka banget sama yulsic ^ ^
Di tunggu nih chapter selanjutnya
Ttp semangat kak
Fighting ^ ^
July 2, 2015 at 12:28 pm
Hoho ditunggu saja kelanjutannya ^^
July 3, 2015 at 8:18 am
Idih jijik ma kata2,ngapain tkut wkt dy kpergok gtu bknx dy mnganggap tae gak da,hnya penampakan mungkin,dan jga mimpi pa dy bilang ke tae,”kau melihat (istrimu) mencium pria ln.” emg sjk kpn dy mngnggap dirix istri tae,
ini komenq bgni bkn krn papa ya,cppun di posisi tae psti q lbh cndong ke dy,scra dy suami baek tlus gtu n cm di anggap gak da, tae lo buang sica,kualat lo..pkokx q gak suka da prslingkhan lok org tu dh punya suami to istri palagi sampe ml gtu pdhl ma suami ja gak prnh,# perasaan komenq penuh emosi ye hehe,bginilah kebwa suasna,authorx jga issh np dramax ampe bgni sih:-(
July 14, 2015 at 10:57 pm
mantap!!
July 12, 2015 at 12:46 am
Hik hiks kurang baik apa yaeng dgn sica tidak bisakah dipersatuakan
July 14, 2015 at 10:45 pm
bisakah bisakah?
July 13, 2015 at 11:20 pm
katak ny aku prnh komen tp ad yg gk trkrm
maaf authour
pesan saya ayolah authour pisahkan yulsic kasian tae unnie
July 14, 2015 at 10:43 pm
coba baca aja chapter 25b dan 26 nya, kalo mau pwnya tinggal hubungin lewat line, twiter atau email ^^
July 19, 2015 at 2:55 pm
Penasaran gila thorre, jangan pisahin yulsic ya :((
Lanjut thor
July 31, 2015 at 1:37 pm
Taengsic apa yulsic thor..
Jadi gegana saya..
January 10, 2016 at 1:40 pm
Taeng hatiny terbuat dari apa ya, baik dan bersahaja..
thor ada ngk ddunia nyata tipe orang kyak taeng kalo ada gue pesan satu ya hehehe…
January 15, 2016 at 2:29 am
wow,bgmn bgt kuat hatimu taeng?tng qm pasti mendapatkan sika.q ykin author menulis ini bisa kita ambl bnyk hal positiv,oke thor…
March 16, 2016 at 12:58 am
TAENG… AKU JUGA MIKIR KAMU ITU MANUSIA ATAU MALAIKAT YANG BAKAL NYADARI SICA DARI MIMPINYA UNTUK KEMBALI BERSAMA YUL??. bener” baik banget sih ni orang, di dunia nyata aja susah nyari oramg kayak gini.
October 24, 2016 at 11:03 pm
Tidak terima taeng diginiin 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
December 11, 2016 at 6:13 am
ya ampun..aq juga gak rela tae di giniin trus sama yulsic..tae bener2 malaikat..
sdah selesai kah yulsic..
December 20, 2016 at 8:43 pm
sebenar nya aku mau berhenti baca, karna takut reaksi ku berlebihan. tapi aku penasaran, bagaimana sikap taeng setelah memergoki mereka seperti itu.
taeng, jadi manusia bodoh krn jatuh Cinta sama sica. yul jadi orang yg paling egois karna Cinta, dan sica jadi orang yg plin plan dan jahat karna Cinta.
dan.. … aku jadi orang bodoh juga karna menangis lagi…… 😭😭😭😭
December 20, 2016 at 10:44 pm
taeng, jadi manusia bodoh krn jatuh Cinta sama sica. yul jadi orang yg paling egois karna Cinta, dan sica jadi orang yg plin plan dan jahat karna Cinta. <— suka suka suka #duajempol hahaha
February 24, 2018 at 5:00 pm
Sikap taetae yg sprti ini bwt aq tkut krna pd akhirnya sica bakalan luluh n ninggalin yul n fokus ngejalanin pernikahannya yg sesungguhnya bareng taetae…😧😥😣
Apakah Yul seobangq akan patah hati lg plend???
#greget.aq
July 2, 2018 at 6:56 pm
Sedih banget Tae moga2 disatuin sama sica