rara0894

All about TaeTiSeo and GG

The One To Live For (Chapter 2)

44 Comments

Title               : The One To Live For

Author           : 4riesone

Cast                : Kim Taeyeon, Tiffany Hwang

Genre             : Romance, Gender bender

 

The One To Live For2

Chapter 2

 

Suara tawa menggelegar di dalam sebuah bar. “YA!! Kau itu sudah kalah, jadi akui saja,” ucap salah seorang pria paruh baya kepada seorang pria yang tampak lebih muda darinya. Beberapa pria lain di sekitar meja judi pun ikut meneriaki pria bertubuh mungil itu.

“Tidak! Pasti kau yang berbuat curang!!” Teriak pria kecil itu tidak terima dengan kekalahannya. Sebenarnya dirinya tahu kalau dia memang sudah kalah telak dalam permainannya tetapi dia tidak mau mengakui hal tersebut. Dia tidak ingin kehilangan uangnya sehingga dia pun terus saja menuduh pria tadi bermain curang.

“YA! Berani sekali kau menuduhku bermain curang! Dasar bocah! Kau tidak tahu siapa aku, huh?!” Pria yang lebih tua itu pun berdiri dari kursinya dan menghampiri pria bertubuh mungil itu. Ukuran tubuh mereka tampak sangat kontras dalam posisi seperti itu.

“Cihh…untuk apa aku harus tahu siapa dirimu!! Pokoknya aku tidak mau memberikan uangku padamu! Dasar penipu!”

“Mworago?!! Berani sekali kau!!”

Dalam sekejap, pria yang lebih tua itu melayangkan tinjunya ke pipi pria muda tersebut. Dia pun kemudian memerintahkan beberapa anak buahnya untuk menghajar pria yang sudah menghinanya itu.

Sejak awal, pria muda itu memang tidak punya kesempatan untuk menang. Tubuhnya kecil dan jauh kurang berotot dari orang-orang di sekitarnya. Dan saat ini lawannya pun sangat tidak seimbang: lima lawan satu. Tidak membutuhkan waktu lama hingga dirinya kalah telak dan babak belur akibat pukulan serta tendangan yang dia dapatkan dari kelima anak buah pria itu.

Pria paruh baya itu pun berjalan mendekati dirinya dan berjongkok. Dia mengambil uang yang berada di genggaman pria muda itu sebelum menarik baju yang dikenakannya.

“Ini akibatnya jika kau berani macam-macam denganku!” Katanya tajam sebelum meludahi wajah pria muda yang dipenuhi memar dan luka-luka itu.

Setelah berbuat demikian, dia pun tertawa dan berjalan pergi bersama anak buahnya, meninggalkan pria muda yang berbaring lemah di lantai bar yang begitu dingin. Sedangkan para pengunjung bar lainnya hanya memperhatikan dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Ada yang prihatin, ada yang mengejek bahkan ada pula yang merasa jijik melihatnya.

.

.

.

“Ouch! Panny-ah! Sakit…tolong pelan-pelan!” Taeyeon memprotes saat Tiffany mengoleskan obat merah ke luka-lukanya.

“Tahanlah sedikit.”

“Ouch! Ouch! Ouch!” Erang Taeyeon kembali.

“Ini akibatnya kalau kau berkelahi. Jadi diamlah,” ujar Tiffany dingin sambil terus mengobati luka-luka Taeyeon.
Taeyeon pun diam dan menundukkan kepalanya, menghindari tatapan dingin Tiffany.

Setelah selesai mengobati luka Taeyeon, Tiffany memandang suaminya itu. “Tae.”

Taeyeon masih menghindari tatapan Tiffany.

“Lihat aku.” Tiffany mengangkat wajah Taeyeon agar dia bisa melihatnya. “Apa kau mencintaiku?”

Mata Taeyeon dan Tiffany bertemu selama beberapa detik sebelum Taeyeon memalingkan mukanya. Jujur saja dirinya tidak menyukai arah pembicaraan ini. Taeyeon hendak beranjak dari tempat duduknya namun tertahan oleh tangan Tiffany.

“Aku serius, Tae. Apa kau benar-benar…mencintaiku?” Tubuhnya bergetar menahan tangis. “Aku lelah jika seperti ini terus. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa. Kau tidak mau berubah Tae. Kau tidak mau meninggalkan minuman haram itu demi aku. Aku jadi meragukan hubungan kita. Aku tidak yakin jika kau benar-benar mencintaiku…” ucap Tiffany di sela isak tangisnya.

Taeyeon menundukkan kepalanya, tidak mampu berkata apa-apa.

“Apa kau tahu berapa kali aku mengkhawatirkan dirimu? Hatiku hancur melihatmu menyakiti dirimu seperti ini. Kau terus saja menghancurkan tubuhmu dengan minuman itu. Apa kau ingin meninggalkan begitu cepat, huh?”

Mendengar itu, Taeyeon mengangkat kepalanya dan melihat wajah Tiffany yang sudah basah oleh air mata. Dia mencoba untuk mengucapkan sesuatu namun tidak ada sepatah katapun yang terdengar. Dia tidak tahu harus berkata apa saat ini.

“Aku mencintaimu, Tae. Tapi jika kau terus seperti ini aku tidak yakin aku bisa bertahan.” Setelah berkata demikian, dengan cepat Tiffany melangkahkan kakinya keluar tanpa mempedulikan suara Taeyeon yang terus memanggil namanya.

.

.

.

Setelah menenangkan dirinya di pinggir sungai Han, akhirnya Tiffany pulang ke rumah. Dia tidak melihat Taeyeon disana dan hanya bisa menghela nafas pelan. Yang ada di pikirannya adalah Taeyeon kembali pergi minum-minum dan tidak akan kembali hingga pagi hari.

Tiffany mencoba untuk tidak begitu memikirkannya dan pergi ke balkon rumah. Malam itu langit-langit menampakkan banyak bintang. Tidak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu hitam kelam. Dia menyandarkan tubuhnya di pagar balkon dan membiarkan angin malam menghembuskan rambutnya hingga menari-nari indah.

Dirinya menatap bintang-bintang yang tersebar di langit malam. Hal itu mengingatkannya akan malam dimana Taeyeon melamar dirinya. Di bawah gemerlap bintang Taeyeon memintanya untuk hidup bersama hingga akhir hayat memisahkan.

Tanpa disadari, tetes air mata telah jatuh membasahi pipi Tiffany.

Tiffany tahu dia mencintai suaminya, tapi belakangan ini rasanya semakin sulit menjalani semuanya.

Tiffany tersentak ketika sepasang tangan memeluk tubuhnya dari belakang. Dia bisa mencium aroma tubuh yang sudah lama tidak diciumnya karena tertutup oleh bau alkohol.

“T-tae…” Tiffany segera mengusap pipinya yang basah.

“Aku sudah memikirkannya, Ppany-ah. A-aku akan berhenti. Aku akan…m-menjalani rehabilitasi.” Taeyeon mengucapkannya pelan sambil menyandarkan dagunya di bahu Tiffany.

Mendengar hal itu, Tiffany segera memutar tubuhnya dan memandang ke dua mata coklat pria di hadapannya. Dia ingin tahu apakah Taeyeon serius dengan perkataannya.

“Jinjja, Tae? Apa aku tidak salah dengar?”

Taeyeon mengangguk mantap. “Ya. Aku bersungguh-sungguh, Ppany-ah. Maafkan aku.” Dia menggenggam kedua tangan Tiffany. “Aku tidak ingin kau membenciku. Aku benar-benar mencintaimu. Rasanya memang menyakitkan jika aku tidak minum, tapi hidup tanpamu rasanya jauh lebih menyakitkan. Jadi tolong jangan tinggalkan aku, hmm?” Dia menatap kedua mata Tiffany dalam.

Mata Tiffany kembali berkaca-kaca mendengar perkataan Taeyeon tersebut. Dia mengangguk pelan.

Melihat itu, Taeyeon pun tersenyum. “Aku akan melakukannya demi dirimu.”

Dengan lembut Tiffany mengelus wajah Taeyeon yang terasa kasar akibat jenggot dan kumis tipis yang dimilikinya.

“Terima kasih, Tae.”

Tiffany pun menarik Taeyeon dalam pelukannya.

“Aku mencintaimu, Ppany-ah.”

“Aku juga mencintaimu, Tae. Berjanjilah kamu akan meninggalkan minuman itu. Aku mohon berjanjilah.”

“Ya, aku berjanji, Ppany-ah,” ucap Taeyeon sambil mengeratkan pelukannya.

Malam itu, setelah sekian lama, akhirnya Tiffany tidur dalam pelukan Taeyeon dengan senyuman menghiasi wajahnya.

To be continued…

 

A/N: Annyeong! Seperti janjiku kemaren, hari ini kupublish chapter 2 nya. Tapi ternyata pendek jg ya haha baru sadar pas udh diupload. Tp ya sudahlah~ Ditunggu kelanjutannya ya, chapter selanjutnya akan sepenuhnya berbeda dari versi aslinya ^^ See ya tomorrow~

Author: 4riesone

SONE. Follow me on Twitter @4riesone for updates and questions

44 thoughts on “The One To Live For (Chapter 2)

  1. lebih dapet feelx la..

    Apalagi pas waktu di bar itu.

    hehehe…..
    kerenlah pokoknya XD XD

    • wah makasih 🙂 rasanya gimana gitu dibilang kaya gini sama author aslinya 🙂 semoga chapter2 selanjutnya tidak mengecewakan ya ^^

  2. Oke tae mau berubh yyah mdh2an bisa semangat tae.. Kapan update chapter selanjutnya???! Hahahahha 💪💪💪💪👑

  3. Ouhhh kim taengoo pinter bgt bikin hatinya fany luluh. Serasa semua rasa sakit yg fany rasain selama ini gegara dia, hilang begitu sajaa. Gitu kek jd taetae yg manis dan romantis lagi wkwk. Semangat tae, pasti bisa keluar dr lubang hitam itu!!!💪🏼💪🏼

  4. akhirnya taeng mau berubah jg, untung pany masih sabar menghadapi taeng

  5. Yuhuuu
    Happy ending nti ya
    Wkakakkakakakakakkaka
    Cieee tae mau brubahh
    Taeny feelsss
    Wooooo
    Akakakakakaa
    Lanjutt thorrr 😉

  6. Alahh cuma omongan buat syarat aja ntar dilakuin lagi bner” tae mah kurang kerjaan di tinggalin fang baru tau rasa

  7. Pengen liat konflik taeny lagi sebenernya dan seberapa kuat cinta mereka hehe
    Walaupun singkat tapi dapet loh feelnya di chapter ini 😊
    Ditunggu updatenya fighting !!!

  8. Gimna rasa nya .. Jika tae di posisi pany dgn sabarnya mengurus suaminya.. Slma sy baca ff taeny.. Sllu tae yg disakiti n sekrng laen hal .. Tae lah yg sllu menyiksa pany.. Sedih rasa tp. Mau di apakan jika seseorang sudah merasa nyaman dgn barang haram sperti alkhol.. Jln satu satunya dgn niat jg sport dr sang wife ^^ hanya itu yg bisa merubah taeyeon menjadi taetae nya pany kembali ^^

  9. Gitu dong tae, demi fany tinggalin dah tuh yg berbau alkohol, gak kasian sm fany yg mikirn tae terus, ayo tae psti bisa berubah demi fany…

  10. semoga tae veneran mau berubah demi fany….ditunggu next chapternya

  11. sweettaeny 😍😍😍
    sadar jg tae. alhamdulilah wkwk 😂

  12. Ah Tae janji janji surga mlu.. Buktikan lah Tae

  13. Mudah2 tae bisa ninggalin minum2an itu biar fany gk berpikir untuk ninggalin dia..

  14. Aduhhhh ateng akhirnya mauuu berubah demi ppany,semoga niat baiknya berjalan dengan lancar
    Awas loh tae,klo berulah lagi d tinggalin noh ama ppany lebih sakit kan hahahaha 😝😝😝

  15. Oh yeh. . . Semoga tae gk plinplan. Gk tega liat keduanya tersakiti..

  16. Agak pendek ya ? Cuma bersyukur lah tae udh mau berhenti demi fany wkwk

  17. Semoga bs berubah beneran dan g balik lg u,u merindukan taeyeon yg manis dan lembut,g kejam seperti itu wkwk

  18. Mudah”an sih tobat beneran. Jangan sampe bikin susah pany lg tae. Ckckck.
    Kalo gitu gw lanjut lg deh bacanya. Hahah

  19. huwaaa baca part ini gue senyam senyum sensiri wkwkwk
    maniss banget moment taeny kkk
    semoga tae gak berubahh yeahh dan semoga fany hamil wkwkw

  20. lega deh..tae akhirx mau berubah dan gak minum2 lagi demi fany..

  21. selalu penasaran dengan author yang bisa menuliskan cerita yang bisa buat reader masuk ke dalam ceritanya. boleh bagi tipsnya thor?

    • hmm, tips ya? ga tau sih ini tips berguna atau ngga, tp ya aku bayangin aja sebisa mungkin gimana situasi saat cerita itu berlangsung. hehehe

Leave a reply to 4riesone Cancel reply