rara0894

All about TaeTiSeo and GG

A Sweet Morning is Waiting for You

36 Comments

Story by Hireon99

“Selamat pagi Tiffany Hwang!”

“Hei bangun!”

“Tidak bangun juga”

 “Ya irreona! Mau tidur sampai kapan huh?”

“Kim Taeyeon?”

“Kenapa kamu bisa ada di sini? Sepagi ini?” lagi-lagi aku dibuat kaget dengan kehadiran Taeyeon yang masuk ke rumahku. Sejak aku mengajaknya kemari beberapa hari yang lalu dia jadi suka kesini seenaknya sendiri.

“Kau ini kenapa sih? Pertanyaanmu selalu saja ‘kenapa kamu bisa ada disini’ ‘Bagaimana kamu bisa ada disini’ apa tidak ada yang lain, aku bosan mendengarnya” lelaki itu menggerutu seperti anak kecil.

“Lalu aku harus bilang apa? ‘Selamat pagi juga Kim Taeyeon bagaimana kabarmu?’ seperti itu yang benar saja, aku tidak mau” Aku kembali menaikan selimut menutupi kepalaku, membenarkan posisi, dan berusaha kembali tidur.

“Heish, jangan tidur lagi!” Taeyeon kembali menarik selimut kesayanganku tetapi aku menariknya lagi namun tenagaku tidak sebanding dengannya yang lebih kuat. Dia menarik dan melipat selimutku.

“Sekarang hari libur bisakah kamu tidak menggangguku sehari saja? Huh?” Aku menyerah, ini pertama kalinya aku memohon padanya.

“No,no,no seorang wanita tidak boleh bermalas-malasan, kamu seharusnya melakukan apa yang wanita ‘normal’ lakukan”

“Normal?”

 “Seperti bangun pagi, pergi ke supermarket, menyiapkan sarapan membangunkan suami dan anaknya, memberi morning kiss, lalu memandikan anaknya, menyiapkan baju untuk suaminya… em lalu apa lagi yah?”

 “Wanita normal macam apa yang kau maksud? Aku masih belum menikah dan belum humph” sebelum aku melanjutkan perkataanku dia sudah terlebih dahulu menutup mulutku dengan tangannya juga tidak melupakan senyum dorkynya.

 “Shh cepat mandi sana atau—”

“Atau?” aku menaikan sebelah alisku menunggu kelanjutannya. Biasanya jika begini dia akan mengatakan hal-hal yang mengejutkan.

“Atau aku yang memandikanmu mau? Tidakkan?” dia langsung menarik paksa ke kamar mandi. Mengambil handuk yang tergantung di depan kamar mandi lalu mendorongku masuk ke dalam.

“Tunggu dulu Taeyeon-ah, Taeyeon-ah!” aku menahan pintu sebelum dia tutup secara paksa.

“Apa lagi? Cepat mandi sana kamu itu bau apa kamu tidak malu di depanku?” ujarnya dengan menutup hidungnya seakan aku adalah tikus yang baru keluar dari got, menyebalkan sekali!

“Baju, baju ganti aku belum mengambilnya. Aku tidak biasa ganti di kamar” aku masih berusaha membuka pintunya tetapi dia terus mendorongku untuk masuk.

 “Emm bukankah lebih baik jika kamu ganti di kamar saja?” dia berhasil mendorongku masuk dan menguncinya dari luar.

“YA!! BYUNTAEYEON!!” aku berteriak histeris dari dalam kamar mandi.

 “Geurae, kamu ingin ganti di kamar mandi biar aku ambilkan baju ganti untukmu” mataku hampir melompat dari tempatnya. Mengambilkan baju ganti? Seorang byuntae sepertinya membuka lemari seorang wanita. Bagaimana jika dia membuka isi lemariku dan berpikiran macam-macam setelahnya? Oh tidak!

“Tidak mau! Biarkan aku mengambilnya sendiri buka pintunya!!” aku menggedor-gedor pintu kamar mandi. Aku sudah tidak melihat siluetnya lagi di depan pintu kamar mandi.

“Taeyeon! Jika kamu melangkahkan kakimu selangkah saja mendekati lemariku akan kupastikan kamu akan—” aku mendengar derap langkah mendekat. Sudah kuduga dia sangat takut dengan Hellfany.

“Akan apa?” ujarnya membuka pintu kamar mandi. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku langsung menendang kakinya hingga dia jatuh terjungkal di lantai.

“Menendang kakimu sekeras-kerasnya!” ujarku pada akhirnya. Dia berdiri sambil memegangi kakinya.

“Tapi aku tidak jadi mengambilkan baju untukmu kenapa kamu tetap menendangku huh?” aku segera berlari menuju lemari dan mengambil baju gantiku. Aku kembali ke kamar mandi dan menutupnya dengan keras.

“Hehehe kamu malu jika aku membuka lemarimu? Panties, bra, dan semacamnya?” dia berkata dari luar. Aku kembali membuka pintu kamar mandi. Terlihat dia masih berdiri di depan pintu kamar mandi.

“Ya! Apa hal-hal itu pantas kau katakan huh?” dia malah mencondongkan wajahnya ke wajahku.

“Hal-hal apa?” ujarnya dengan tampang kalemnya.

“Panties, bra, dan semaca—”

“Ya! Apa hal itu pantas kau katakan huh?” dia malah membalikan pernyataanku sekarang aku termakan kata-kataku sendiri.

“Argh Kim Taeyeon!!!” aku kembali menutup pintu kamar mandi dengan keras. Tidak perduli jika pintu itu akan rusak nantinya sejak tadi aku membuka dan menutupnya dengan keras.

***

“Tempat tidurmu sangat harum hehehe” aku keluar dari kamar mandi dan melihat lelaki itu merebahkan dirinya di tempat tidurku.

“Hmm sekarang aku lapar kamu buatkan aku makanan cepat” mataku membulat, dia hanya tersenyum manis. Aku tidak tahu harus merespon apa dari perkataannya itu. aku hanya berjalan melaluinya.

“Ppany-ah aku lapar” sekarang dia malah merengek. Aku melangkah keluar untuk membuka kaca jendela di rumahku, dan lelaki itu hanya mengekor di belakangku sembari terus bergumam ‘aku lapar’.

“Bukankah kamu kaya? Pakai uangmu untuk membeli makanan tuan Kim” cerocosku padanya.

“Aku adalah tamu, semua orang juga tahu kalau tamu adalah raja” dia kembali berkata. Aku berjalan ke meja makan dan membersihkan meja yang semalam aku gunakan untuk mengerjakan pekerjaanku.

“Raja macam apa yang masih meminta makan pada rakyatnya?” aku berhenti mengelap meja yang berdebu ini.

“Kamu bukanlah rakyatnya kamu adalah ratunya, ratuku” dia mulai lagi. 

“Diam kau!” aku langsung menyumpalkan serbet di tanganku begitu dia selesai dengan kata-kata cheesy-nya itu.

“Phheew pueh! kamu jahat sekali!” Aku tertawa dengan tingkah lucunya. Dia berusaha mengeluarkan debu serbet itu dari mulutnya.

 “Kalau kamu tidak ingin membuatkan untukku bukankah lebih baik jika kita membuatnya bersama-sama?” ujarnya lagi. Dia menyingsingkan lengan bajunya dan beranjak ke dapur, aku mengikuti langkahnya ke dapur.

“Oh iya!” dia tiba-tiba berbalik dan berhenti tepat di depanku.

“Apa lagi Kim?”

”Kamukan tidak bisa masak begini saja, lihat dan amati bagaimana sang raja melakukannya” hening, tidak ada suara manusia yang terdengar lagi.

“Kamu bisa masak?” aku berusaha membangun percakapan yang baik..

“Tentu saja” ujarnya masih fokus melihat bahan-bahan masakan yang ada di kulkas.

“Kamu mau masak apa?” aku kembali membuka pembicaraan dengannya.

“Tentu saja yang bisa dimakan oleh manusia” saat dia serius aku malah merasa diabaikan. Aku tidak tahu harus bicara apalagi. Tiba-tiba dia berdiri dihadapanku sambil menyilangkan lengannya di dadanya.

“Aku ini sangat spesial kekasihmu ini kaya, jenius, bisa memasak, tampan lagi” dia kembali menjadi Taeyeonku! Daripada Taeyeon yang serius aku lebih suka Taeyeon yang suka mengeluh dan mengoceh. Tetapi  dia juga sangat menyebalkan saat berbicara sesuka hatinya.

“Satu lagi, kamu terlalu sombong banyak orang bertanya padaku bagaimana bisa gadis yang baik hati ini mau padamu”

“Ck, baik hati apanya kamu itu menakutkan ginger bahkan takut padamu”  kenapa gumpalan kain keset itu ikut dalam pembicaraan ini?

“Dasar galak”

“Daripada kau congkak”

“Menakutkan”

“Sombong”

“Midget!”

“Jamur!”

“Byuntaeng”

“Miyoung”

.

.

“Ya masakannya!!”

Tidak tahu mengapa aku terus meneruskan perdebatan bodoh ini. padahal aku tahu kalau aku benar-benar tidak bisa menang darinya karena dia sangat kekanak-kanakan. Bahasa korea adalah kelemahanku wajar saja jika aku kalah darinya. Dia mungkin berpikir memenangkan perdebatan kali-ini. dia terus menyahuti perkataanku dan melupakan masakannya.

“Huwaa.. gosong” Taeyeon mengacungkan wajannya. Asap mengepul menyisakan wajan yang hitam bahkan besinya sampai memerah saking panasnya. Wajah Taeyeon begitu suram dan sedih berkaca-kaca hampir menangis.

“Aku lapar, bagaimana bisa kamu merusak masakanku?”

“Aku hanya aku? Bagaimana bisa aku?!”

Seperti biasa aku memang harus bersikap sedewasa mungkin untuk menghadapi Taeyeon yang super kekanak-kanakan. Walaupun sebenarnya aku juga sama kekanak-kanakannya dengan Taeyeon. Setidaknya aku sedikit lebih dewasa dari Taeyeon, sedikit.

“Mau kemana?” Taeyeon bertanya. Dia mengekor di belakangku dan berhenti di depan televisi. Aku hanya meliriknya malas.

“Ke neraka!” jawabku ogah-ogahan.

“Neraka? bawa dompet? Mau beli oleh-oleh?” ujarnya dengan aksen seperti bocah polos yang amat menggemaskan.

 “Diam kau!” Aku benar-benar tidak tahan ingin menjambak rambutnya dan menyumpal mulutnya yang menyebalkan itu dengan lakban. Beruntung aku tidak menjumpai lakban di sekitar sini.

Akhirnya, aku keluar membeli makanan di restoran terdekat sekitar komplek rumah. Di jalan aku tidak berhenti menyumpah Taeyeon yang di pagi buta sudah membuat kerusuhan di rumahku. Di pagi ini mungkin hanya ada bibimbap jadi aku langsung menuju ke sana karena letaknya juga tidak terlalu jauh.

Ketika melihat makanan ekspresi murungnya langsung berubah berbinar-binar. Aku tidak menyangka dia begitu menyukai bibimbap.

“Hmm enak” ucap Taeyeon terus memasukan makanannya bertubi-tubi hingga mulutnya penuh.

“Aku tidak pernah makan makanan seperti ini, ini enak”

“Sepertinya aku harus membeli ini setiap hari”

“Atau aku beli restorannya?”

“Aish itu terlalu membuang-buang uang”

“Aku seharusnya punya seseorang yang bisa memasakannya untukku”

“Maukah ratuku yang cantik dan baik hati ini membuatkannya untukku?”

Taeyeon terus mengoceh sambil terus makan, setiap satu suap satu kalimat ia ucapkan. Aku hanya menggelengkan kepala heran memperhatikan tingkah lelaki ini. Dia orang korea tetapi tidak pernah makan bibimbap. Tetapi walaupun ia sangat menjengkelkan tetapi bagaimanapun Tiffany tetap menyukainya. Benar kata Jessica bahwa Taeyeon sangat cute saat makan.

“Kenapa melihatku seperti itu? aku tahu aku sangat cute” mataku membulat. Apa dia bisa membaca pikiranku?

“E-rr tidak, tidak ada apa-apa”

“Kamu pasti kesalkan? Kau tahu kamu terlihat sangat cantik ketika marah” Taeyeon berhenti makan ia menatapku lekat-lekat.

“Diam, aku tidak mau termakan kata-kata cheesy-mu lagi” aku berusaha untuk tidak terpengaruh, aku yakin pasti ada sesuatu di balik ini.

“Maaf karena aku sudah membuat kamu kesal” tetapi melihatnya menatapku seperti itu aku benar-benar tidak bisa mengabaikannya.

“Arraseo, aku juga minta maaf sudah menendang kakimu” aku menepuk pipinya dengan gemas.

“Jadi… boleh aku minta morning kisseu-ku?”

#DumbfoundedTiffany

THE END

Hello!

Gue berusaha untuk jadi author anti ngot-ngotan sesuai harapan bangsa dan negara nih. Btw gue suka buat oneshoot tapi gue males bikin posternya jadi ya bagitulah…

36 thoughts on “A Sweet Morning is Waiting for You

  1. pasangan kekasih yg aneh
    msk trs tengkar aja
    taetae emang menggemasklan kl dkt ma fany
    hemmm ujung2nya pasti minta kiss

  2. Kirain dsini tae hnya temen aja trnyta udh pacran tohh klo aku jd fany beruntung bnget dptin orang kya tae udh satu pket itu mahh

  3. Bisa dijelaskan thor gmn mreka bs jadian? Kog bs ya pacaran bgtu dan fany knp jd gt sikap na. Tp kocak bgt asli hahaha sampe ktawa bc na

  4. Tae seneng bgt goain fany, taeny udh pcrn aja kpn jadian nya thor..tp lucu jgsi tae yg selalu gangguin fany

  5. Ngeliat taeny bertengkar gitu aja, ngebayanginnya udah sweet moment lah. Bertengkar nya romantis duhh, bikin yg baca jadi senyum2 krn lucu tingkah mereka😍 #sweetaeny

  6. Kalo liat taeny lucu banget apalagi kalo udh mesra-mesraan hahaha 😆
    Ditunggu update ff yang lainnya kak 😊 fighting !!!

  7. hahaha taeyeon gemesin banget sih bisa kali gw bawa pulang wkwkk

  8. hahahh pacaran tapi selalu bertengkar, tapi justru itu membuat hubungan mereka semakin kuat dan saling merindukan jika salah satu diantara mereka berjauhan. taeny sweet bgt .. jadi iri

  9. Gue suka lw taeny yg kyk gini… Agakkk gimnaaa gituuuu.hehe

  10. taeny pasangan yg kampret banget wkwkwk….dua2nya sama2 somplak tp tetep cute bayanginnya, ok deh next^^

  11. Modusnya bisa aja si abang.. aha hahaha

  12. cie cie yg “suitsuitan” msh pagi,,,
    hihihi ppany dongkol bgd tuh “nyanyi” bareng taeng kaga kelar kelar…

  13. kapan ya taeny gagal bikin tersenyum ^_^
    berantem mulu aja sweet gni gmna kalo nggak kekeke

  14. Emang tae sllu kompak sm pany ahh
    cute n romantis lah walaupun diselingi dgn pertengkaran tetep momment taeny no 1… hheheh😆

  15. taeng suka banget gangguin pany, taeng butuh perhatian pany kali ya jd gangguin pany terus

  16. Asli ngeselin banget si tae disini. Manis sih tp ngeselin hahaha
    Untung tiffany nya sabar, kalo engga uda di iket di pohon toge kali tuh si tae.
    Yauda thor gausa pake poster updatenya hehe

  17. pasangan taeny emg plg cute..

  18. pasangab kekasih tapi kaya dog n cat yang ga pernah akur, tapi tetap aja ujung”nya mereka jadi pasangan yang cheesy banget.

  19. Sweet bngt taeny tpi ujung2 nya morning kiss alasan tae dtng ke rmh tiffany wkwk 😂

  20. Suka banget liat taeyeon yang kayak gini berasa cocok dg wajahnya,sweet banget tae sama fany 😍😍😍

  21. Memang “taeny” pasangan yg err…. Byun and romance hHaha

  22. awalx ku kira taeny cuma sahabatan..trnyata kekasih..
    pasangan kocak,romantis,byun pula..
    seneng bacax..

  23. Aigoo taetae lucu, cute dan ngegemesin bgt dah 😂😘😂

  24. kucing dan tikus . tpi sling membutuhkan . wkwkwkwk
    sweett jgn lpkan itu

  25. Tae godain Fany trus sampe Fany kesel gtu tpi lucu
    Tae datng pagi2 ujung2’y mh minta kisseu

Leave a reply to wahyu ningsih Cancel reply